Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tinggal Menghitung Hari, DKI Terancam Dapat Rapor Merah

RN/CR | Jumat, 14 Desember 2018
Tinggal Menghitung Hari, DKI Terancam Dapat Rapor Merah
Ilustrasi - Net
-

RADAR NONSTOP - Tak terasa 2018 tinggal menghitung hari. Namun serapan anggaran DKI Jakarta belum juga membaik, masih jauh dari target 83 persen.

Pantauan Radar Nonstop di situs publik.bapedadki.net, penyerapan anggaran DKI Jakarta per 14 Desember 2018 ini baru mencapai sekitar 66 persen.

Dari alokasi APBD DKI sebesar Rp 75 triliun, baru terserap sekitar 50 triliun.

BERITA TERKAIT :
Aksi Berikan Rapor Merah ke Airin Berujung Benjol

Penyerapan tersebut terbagi menjadi dua yakni Belanja Langsung (BL) dan Belanja Tidak Langsung (BTL). Belanja langsung tingkat penyerapannya baru 53,48 persen, tepatnya Rp 21,9 triliun dari alokasi sebesar Rp 41 triliun.

Belanja langsung sendiri isinya merupakan belanja barang dan jasa.

Sementara penyerapan untuk belanja tidak langsung baru 71,4 persen.

Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, hibah, subsidi, bantuan sosial, dan lainnya. Nilai penyerapannya hanya Rp 24,3 triliun dari Rp 34 triliun.

Angka yang cukup jauh dikejar, mengingat penutupan APBD 2018 hanya tinggal hitungan hari hingga akhir Desember 2018.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menargetkan tahun 2018 penyerapan sebesar 83 persen dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) diprediksi Rp 12,1 trilliun.

Melihat kondisi penyerapan APBD DKI saat ini, jumlah SILPA masih sebesar Rp 25 triliun yang besarannya dua kali lipat dari target.

Silpa Rp 12,1 Triliun

SILPA sendiri sudah dinaikkan jelang akhir tahun, mengingat penyerapan yang masih rendah.

Awalnya Pemprov DKI mengajukan SILPA Rp 7,7 triliun dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2019 pada Juni lalu.

Setelah dibahas bersama Banggar pada November ini, angka Rp 7,7 triliun dinilai kurang realistis mengingat serapan anggaran masih rendah hingga November ini.

Banggar DPRD DKI meminta Pemprov DKI lebih realistis atau menaikkan prediksi SILPA itu sesuai realisasi penyerapan anggaran.

Pemprov DKI akhirnya menghitung ulang dan mendapatkan angka Rp 12,1 triliun atau naik Rp 4,4 triliun dari prediksi SILPA yang diajukan dalam rancangan KUA-PPAS.