Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sri Lanka Bangkrut, Bos IMF Temui Jokowi & Ancaman Krisis

RN/NS | Senin, 18 Juli 2022
Sri Lanka Bangkrut, Bos IMF Temui Jokowi & Ancaman Krisis
-

RN - Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menemui Jokowi. Keduanya bertemu di Istana Bogor, Jawa Barat.

Salah satu yang disampaikan Kristalina terkait bahayanya krisis global. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, Kristalina menyampaikan kepada Jokowi bahwa saat ini dunia menghadapi ancaman yang cukup mengerikan, yakni krisis pangan dan energi. Penyebab utamanya karena perang di Ukraina.

"Pertama tentu dengan adanya perang yang masih berjalan menimbulkan kenaikan harga komoditas seperti pangan dan energi. Dan ini menyebabkan inflasi di banyak negara meningkat secara tinggi. Sehingga ini menjadi ancaman yang sangat nyata bagi banyak negara yang sekarang menghadapi krisis pangan dan krisis energi," tuturnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (17/7/2022).

BERITA TERKAIT :
Jerman Dan Inggris Krisis Bikin Pengusaha +62 Parno Lalu Tahan Duit 
Negara Lain Limbung, Ekonomi Indonesia Masih Aman

Oleh karena itu menurutnya peranan Indonesia yang tengah memegang Presidensi G20 menjadi sangat penting. Hal itu pun menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral berbagai negara dalam G20.

"Kita membahas bagaimana menyingkronkan kebijakan fiskal, moneter dan dalam menangani seperti krisis pangan. Langkah-langkah apa yang bisa dilakukan agar bisa menurunkan risiko dari perekonomian global yang sekarang meningkat sangat tinggi," terangnya.

Selain itu Kristalina, ucap Sri Mulyani, menyampaikan kepada Jokowi terkait situasi inflasi berbagai dunia yang meningkat secara signifikan. Kondisi itu menbuat banyak bank sentral menaikkan suku bunganya.

"Maka kemungkinan berbagai negara-negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan mereka akan dalam kondisi yang makin sulit. Terkena krisis pangan, terkena juga kemungkinan krisis keuangan," terangnya.

Oleh karena itu, Kristana menyatakan bahwa IMF akan melakukan langkah-langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut yang akan menghadapi kondisi yang luar biasa berat.

"Nah ini kepemimpinan Indonesia nanti di bawah Presidensi Bapak Jokow pada saat pertemuan G20 diharapkan bisa pimpinan dari negara G20 akan mendukung langkah dari institusi-institusi yang memiliki kemampuan untuk membantu negara-negara yang sedang mengalami krisis. Bahwa seperti yang sekarabg ini terjadi di beberapa negara Afrika dan juga seperti Sri Lanka," tutupnya.

Masih Aman

Selain Sri Mulyani, Jokowi juga ditemani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan itu Airlangga menuturkan, ada sejumlah hal yang disampaikan Presiden Jokowi kepada perwakilan IMF.

Antara lain, catatan bagus pemerintah terkait kondisi perekonomian Indonesia, penanganan pandemi Covid-19, dan presidensi G20 Indonesia.

"Bapak Presiden menyampaikan ekonomi Indonesia relatif sedang baik dan dimana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan ekonomi 5,01 persen, kemudian juga dalam situasi ekonomi dibanding negara lain, kita punya GDP ratio 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen," kata Airlangga Hartarto dikutip dari Sekretariat Presiden, Minggu (17/7).

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Presiden juga menyampaikan defisit APBN masih sekitar empat persen dan neraca perdagangan Indonesia selama 26 bulan surplus. Airlangga mengatakan, situasi ekonomi Indonesia relatif baik dibandingkan negara-negara lain.

"Beberapa negara masuk resesi, tetapi Indonesia terlihat potensi dari resesinya dibanding berbagai negara lain relatif sangat kecil yaitu sekitar tiga persen," kata Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto menambahkan, dalam pertemuan tersebut, pemerintah berharap IMF bisa terus mendukung kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun ini.

Pemerintah Indonesia berharap narasi positif terus dilakukan emerging countries beserta IMF. Sebab, pemerintah khawatir kondisi inflasi yang naik di berbagai negara dan tingkat suku bunga akan masuk rezim baru.

"Yaitu kenaikan tingkat suku bunga global dan tentu sangat mempengaruhi terhadap investasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia," kata Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengaku, terkait penanganan Covid-19, Presiden Jokowi menyampaikan vaksinasi di Indonesia sudah tinggi yakni untuk dosis satu lebih dari 90 persen dan dosis kedua lebih 80 persen. Sementara, vaksin dosis penguat atau booster sedang digenjot peningkatannya.

Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva ikut menyampaikan harapan agar Indonesia bisa berperan banyak melalui Presidensi G20. Khususnya untuk penanganan konflik di Ukraina. Sebab, secara politik G20 sangat krusial.

“Terutama untuk penanganan konflik di Ukraina dan dunia berharap banyak kepada Indonesia terutama kepada Bapak Presiden Jokowi agar Indonesia bisa memberikan solusi menjelang G20 nanti," tegas Airlangga Hartarto.