Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Duet Anies-Puan 'Makin Kenceng', JK Juga Munculkan Nama Airlangga

RN/NS | Jumat, 15 Juli 2022
Duet Anies-Puan 'Makin Kenceng', JK Juga Munculkan Nama Airlangga
Anies Baswedan dan Puan Maharani.
-

RN - Duet Anies Baswedan dan Puan Maharani makin kenceng. Keduanya dinilai mampu menjadi pasangan pemersatu bangsa.

Hal ini dikatakan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK). Dia mengatakan, bakal calon presiden dan calon wakil presiden adalah orang yang bisa mempersatukan bangsa.

Dia menilai tak ada bakal capres atau cawapres yang memecah belah bangsa.

BERITA TERKAIT :
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah
Putusan MK, Anies Ngaku Ibarat Main Bola, Cak Imin Ogah Pusing

"Ya ini juga semua calon-calon ini tidak akan memecah bangsa," ujar JK di Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022).

JK kemudian bicara soal penafsiran terhadap sosok pemersatu bangsa ini. Dia menyebut-nyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

"Jadi memang ada menafsirkan seperti Anies dengan Ganjar atau Ganjar dengan Anies, ya yang lain juga. Tidak berarti kalau Anies dengan katakanlah Puan tidak mempersatukan, mempersatukan. Atau Airlangga dengan Puan, juga bisa mempersatukan. Tidak hanya satu orang mempersatukan bangsa ini," ujar JK.

Surya Paloh sebelumnya mengakui dirinya mengusulkan skema duet calon presiden-calon wakil presiden kepada Jokowi. Surya Paloh ingin pemimpin bangsa ke depan bisa menghilangkan polarisasi.

Dalam tanya jawab dengan wartawan usai pertemuan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6), Surya Paloh mengakui sangat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.

"Amat sangat," kata Surya Paloh menegaskan dirinya amat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.

Surya Paloh mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan Maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Surya Paloh mengaku dirinya tidak punya kepentingan apa pun di Pilpres 2024 selain ingin polarisasi hilang.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebelumnya juga menyebut duet Anies-Puan.

Bahlil menilai pasangan itu layak untuk dipilih dalam pilpres mendatang. "Ini dua-dua figur muda, cerdas," ujarnya dalam sesi tanya jawab.

Tidak hanya itu, menurut Bahlil, ada satu hal lain yang lebih penting dari pasangan Puan-Anies, yaitu mengakhiri dikotomi cebong dan kampret.

"Ini kan di mana-mana ada cebong, ada kampret, ada ini, ada ini, nah dua-duanya ini paten juga, bagus juga. Saya pikir kalau ada surveinya bagus itu toplah," katanya.

Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi menilai Puan-Anies saling melengkapi.

Dari sisi kekuatan partai, Puan didukung PDI Perjuangan yang mampu mencalonkan satu pasang capres dan cawapres tanpa harus berkoalisasi dengan partai lain. Sementara itu Anies merupakan figur nonpartai.

"Kemudian dari sisi latar belakang juga punya kombnasi yang unik. Mbak Puan figur politisi, ketua DPR, pernah menjadi menko (Menko PMK). Kemudian Mas Anies adalah latar belakangnya akademisi, beliau juga sekarang menjadi kepala daerah (Gubernur DKI Jakarta). Dan terakhir tentu keduanya punya keturunan yang berasal sama-sama dari pahlawan nasional. Cucu dari pahlawan nasional kita (Ir. Soekarno dan AR Baswedan)," kata Burhanuddin.

"Jadi dari sisi kualitatif saling melengkapi. Tetapi dari sisi elektoral, saya tidak tahu persis apakah keduanya bisa diterima oleh segmen pendukung masing-masing. Tetapi memang munculnya nama Puan dan Anies ini ya memang beberapa hari terakhir ini saya mendengar beberapa elite menyuarakan hal yang sama," lanjutnya.

Hal tersebut, menurut Burhanuddin, kemungkinan dipicu keakraban Puan dan Anies dalam gelaran Formula E di Jakarta beberapa waktu lalu.