Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Gara-gara Pembangunan Trans Studio Cibubur, Anak Singkong Disurati Pemkot?

RN/CR | Rabu, 12 Desember 2018
Gara-gara Pembangunan Trans Studio Cibubur, Anak Singkong Disurati Pemkot?
Pembangunan Trans Studio Cibubur - Net
-

RADAR NONSTOP - Pengerjaan proyek pembangunan Gedung Trans Studio Cibubur di Jalan Alternatif Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat berdampak banjir ke sejumlah ruas jalan di sekitarnya.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bergerak cepat, meminta penanggung jawab proyek bertanggungjawab.

Pemkot Depok berharap, pembangunan proyek tersebut tidak mengganggu para

BERITA TERKAIT :
Berbagi Ide Dan Asah Kepemimpinan Songsong Jakarta Kota Global, FPPJ Gelar Kemah Aktivis Muda Di Ragunan
The Hub Cibubur Wisata Islami, Cocok Untuk Nikmati Weekend Bersama Keluarga

pengendara dan pengguna jalan.

Kepala DPMPTSP Kota Depok Yulistiani Mochtar mengungkapkan, pihaknya sudah berkirim surat kepada Chairal Tanjung selaku penanggung jawab proyek dari PT Trans Property di Jalan alternatif Cibubur, Kelurahan Harjamukti Cimanggis, Depok.

Diketahui, Chairal Tanjung adalah adik konglomerat Chairul Tanjung pemilik CT Corp yang dikenal dengan sebutan si anak singkong. “Surat imbauan sudah dilayangkan," kata Yulistiani membenarkan.

Dalam surat imbauan kepada adik konglomerat itu, DPMPTSP Kota Depok menyatakan menerima pengaduan melalui surat elektronik dari warga yang dikirim ke alamat email pengaduan.depok.go.id.

Surat pengaduan dikirim oleh warga atas nama Agus Periha. Pengaduan kata Yulistiani dalam suratnya terkait banjir di Jambore, tepat di sebelah proyek pembangunan Gedung Trans Studio Cibubur.

"Kami telah melakukan pengecekan ke lokasi, setelah menerima aduan," kata Yulistiani.

Hasil pengecekan kata dia diketahui bahwa kondisi di lapangan yang terjadi adalah bahwa posisi drainase lebih tinggi dibandingkan dengan Jalan jambore.

"Sehingga menghambat masuknya aliran air ke dalam drainase ketika terjadi hujan," kata Yulistiani.

Hal ini katanya mengakibatkan genangan di Jalan Jambore. Temuan di lapangan tambah dia juga diketahui adanya elemen penghambat berupa penutup pada drainase, yang difungsikan sebagai akses keluar masuk pembangunan proyek.

Sehingga mengakibatkan genangan terjadi cukup lama. “Berkaitan dengan hal tersebut agar pengelola proyek segera memperbaiki masalah tersebut, sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat pengguna jalan," kata Yulistiani.