Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jaksel Rawan Longsor, Cilandak & Jagakarsa Waspada 

NS/RN | Senin, 04 Juli 2022
Jaksel Rawan Longsor, Cilandak & Jagakarsa Waspada 
Ilustrasi
-

RN - Jakarta Selatan menjadi kawasan rawan longsor. Kawasan ini rawan akan pergerakan tanah. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat terdapat 10 wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami pergerakan tanah. Pergerakan tanah berpotensi terjadi di wilayah yang berbatasan dengan sungai ataupun tebing jalan.

Hal itu diketahui berdasarkan informasi bersumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Jakarta. Adapun 10 wilayah di Jakarta itu masuk zona menengah.

BERITA TERKAIT :
Wow, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp11 Miliar Buat Beli 50 Unit AC
Diprediksi Bakal Diguyur Hujan, Walikota Jaksel Tingkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," demikian informasi yang disampaikan melalui Instagram @bpbddkijakarta seperti dilihat, Minggu (3/7/2022).

Lebih lanjut, BPBD DKI menjelaskan bahwa 10 wilayah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah tersebar di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim), dengan 8 dari 10 wilayah tersebut berada di Jaksel.

"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," jelasnya.

Berikut ini daftar 10 wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami pergerakan tanah:

Jakarta Selatan
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan

Jakarta Timur
- Kramat Jati
- Pasar Rebo

Atas hal ini, BPDB DKI mengimbau pejabat pemerintah dan warga di 10 wilayah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah untuk mengantisipasi potensi pergerakan tanah. Terutama, ketika curah hujan di atas normal.

"Untuk itu kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," imbuhnya.