Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ampuh, Cuci Otak Ala Terawan Bantu Pasien Leukimia: Sudah Tak Konsumsi Obat Antibiotik

Tori | Sabtu, 02 Juli 2022
Ampuh,  Cuci Otak Ala Terawan Bantu Pasien Leukimia: Sudah Tak Konsumsi Obat Antibiotik
Hanny Thercia Santoso (63) menjalani terapi cuci otak ditangani dokter Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. /Ist
-

RN - Metode digital subtraction angiography (DSA) atau yang populer disebut cuci otak masih kontroversi hingga kini.

Padahal, terapi cuci otak yang diusung dokter Terawan Agus Putranto ini sudah banyak membantu orang. Seperti dirasakan Hanny Thercia Santoso (63). 

Hanny bercerita sejak usia 22 tahun dinyatakan mengidap Leukemia, ia harus terbiasa dengan obat-obatan mulai dari penahan nyeri hingga obat tidur. 

BERITA TERKAIT :
Mirip Vaknus Dokter Terawan, Sel Dendritik di Prancis Jadi Penelitian Vaksin HIV

Namun kini dirinya sudah bisa lepas dari ketergantungan obat-obatan. Efek terapi DSA yang dijalani Hanny di RSPAD Gatot Subroto Jakarta membuat tubuhnya terasa enteng. 

"Bulan kemarin, saya coba DSA. Ternyata setelah sebulan ini saya udah nggak makan antibiotik, saya nggak makan obat penahan sakit, badan saya terasa ringan," ungkap Hanny kepada wartawan, Jumat (1/7/2022).  

Bahkan, rencana dia operasi katarak urung karena penglihatan sudah normal. "Mata saya yang tadinya burem, yang sudah mau operasi katarak nggak jadi karena saya sudah bisa melihat, sudah nggak ada bayang-bayang lagi," imbuhnya warga Taman Sari, Jakarta Barat ini.

Ia sangat bersyukur bisa konsultasi dan ditangani langsung oleh dokter Terawan. "Alangkah sayangnya kalau kita punya dokter sampai tidak diakui, apalagi sampai ditendang ke luar, jadi kita orang Indonesia cari dokter ke luar negeri, padahal dokter kita di sini hebat-hebat. Salah satunya dokter Terawan, saya tertolong sekali dengan kondisi badan saya oleh dokter Terawan," tuturnya.

Sebagai pasien, Hanny mengaku sangat menyesalkan jika izin praktik dokter Terawan tidak bisa diperpanjang. Apalagi, lanjut dia, banyak orang Indonesia akhirnya memilih berobat ke luar negeri karena dianggap memiliki fasilitas lengkap dan canggih.  

"Itu namanya merugikan, bukan kita saja (pasien) tapi merugikan negara. Karena, dokter-dokter kita yang bagus-bagus kebanyakan sudah terusir ke luar. Jadi pemasukannya ke luar, harusnya dokter kita yang baik dan bagus harus kita lindungi dan cover, pemasukan juga bagus, orang-orang berobat ke negeri kita. Perekonomian kita terbantu. Aset bangsa kita tuh dokter Terawan," tuturnya. 

Jika izin praktik dokter Terawan tidak bisa diperpanjang, ia pun akan protes mengingat keampuhan pengobatan ala purnawirawan TNI bintang tiga itu terbukti sudah dirasakannya. 

"Kalau sampai nggak boleh (izin praktik diperpanjang) saya sih bener-benar kesal. Kalau perlu demo saya demo, haknya kita pasien untuk demo. Karena kita terbantu banyak dengan dokter Terawan, dari yang kita sakit harus makan obat terus jadi berkurang. Makanya kalau dokter Terawan nggak bisa praktik, disetop, sedih banget. Kita demo, kita pertahankan dokter kita," tegasnya.

Kepada pemerintah, Hanny berharap agar bisa mempertimbangkan keberadaan dokter-dokter tulus merawat pasien.  

"Pemerintah supaya bisa menimbang yang mana benar dan salah. Jangan nurutin aja, harus ditimbang dong, mana yang berguna," pungkasnya.