Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Wagub Ariza Persilakan Warga Jakarta Ikut Awasi Pengelolaan JIS 

Tori | Rabu, 29 Juni 2022
Wagub Ariza Persilakan Warga Jakarta Ikut Awasi Pengelolaan JIS 
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria/Pemprov DKI Jakarta
-

RN - Jakarta International Stadium (JIS) akan diresmikan pada Juli bulan depan.

Sedianya JIS diresmikan saat puncak HUT DKI pada Sabtu (25/6/2022) pekan lalu, namun batal dengan alasan yang tidak dijelaskan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan pengelolaan operasional JIS oleh manajemen BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berlangsung transparan.

BERITA TERKAIT :
Dukung Jakarta Kota Global, JIP Optimalkan SJUT Dari Telekomunikasi Hingga Air
JIP Bakal Bangun 84,5 kilometer SJUT di 20 Ruas Jalan Jaktim dan Jaksel

"Prinsipnya kami akan urus, kelola secara baik, profesional, dan transparan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Riza optimistis Jakpro mampu mengelola JIS secara profesional dan transparan. Jakpro, lanjut dia, sudah menginventarisasi biaya perawatan JIS termasuk sumber pembiayaan tersebut.

"Memang JIS ini kan biayanya perawatan yang tidak murah, nanti dari Jakpro juga sudah menghitung berapa biayanya dan sumber pembiayaannya dari mana," katanya.

Ia pun mempersilakan masyarakat untuk ikut mengaudit dan mengawasi pengelolaan stadion dengan kapasitas sekitar 82 ribu kursi itu.

"Silakan melakukan pengecekan, pengawasan, audit sekalipun saya kira tidak ada masalah karena semuanya dilakukan secara transparan dan terbuka," ucap Riza.

Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto menjelaskan biaya operasional dan perawatan JIS diperkirakan mencapai hingga Rp60 miliar per tahun.

Biaya tersebut dialokasikan untuk kebersihan dan perawatan, keamanan, peralatan mesin, pergantian lampu, utilitas, hingga asuransi.

Sementara itu, biaya penyusutan aset atau depresiasi per tahun diperkirakan mencapai hingga Rp150 miliar dengan periode 30 tahun.

Adapun salah satu pendapatan yang diharapkan menutup biaya operasional di antaranya bisnis lapangan latih dan stadion utama.

Saat ini, stadion yang berlokasi di Jakarta Utara itu sedang tahap penyempurnaan meski sudah dapat digunakan.