Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bertaruh Nyawa di Masa Pandemi: Terima Kasih Pelaut

Tori | Minggu, 26 Juni 2022
Bertaruh Nyawa di Masa Pandemi: Terima Kasih Pelaut
Ilustrasi (Shutterstock)
-

RN - Dalam momentum peringatan Hari Pelaut Sedunia, Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat untuk mengapresiasi dan menghormati jasa para pelaut dalam mendukung perekonomian dunia.

Selama pandemi, para pelaut menjadi ujung tombak dalam memastikan distribusi logistik dapat menjangkau seluruh pelosok kepulauan, bahkan seluruh dunia. 

"Pelaut memerankan peran penting, yakni menjaga agar barang-barang kebutuhan pokok penting dan logistik seperti makanan, obat-obatan, peralatan medis serta kebutuhan lainnya agar dapat menjangkau seluruh dunia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/6/2022).

BERITA TERKAIT :
80 Persen Belum Masuk Merak, Pemudik Jakarta Yang Ke Sumatera Saling Tunggu 
Pemudik Sumatera Sudah Balik Lagi, Awas Macet Di Bakauheni-Merak

Hari Pelaut Sedunia tahun ini mengusung tema Your voyage - then and now, share your journey. "Tema ini mengacu pada perjalanan para pelaut yang menjadi bagian distribusi global sehingga pelaut memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara," jelas Arif. 

Arif mengatakan, perjalanan para pelaut saat bertugas penuh dengan tantangan bahkan kadang sampai harus bertaruh nyawa. Para pelaut juga banyak berkorban baik waktu dan tenaga hingga kebersamaan bersama keluarga.

"Perjuangan para pelaut semakin berat terutama pada masa pandemi COVID-19. Semua perjuangan dilakukan demi memastikan perpindahan orang, pengiriman barang-barang pokok dan komoditas di dunia berjalan dengan lancar, aman dan selamat sampai tujuan," jelasnya.

Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan pada Amendemen Manila bulan Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi Internasional tentang Standar Latihan, Sertifikasi dan Dinas Jaga Untuk Pelaut/STCW dan Kode terkait. Di mana Konferensi Diplomatik sepakat bahwa kontribusi yang dibuat oleh para Pelaut untuk perdagangan internasional harus diakui dan diperingati setiap tahun dengan sebuah “Hari Pelaut Sedunia.”

Tanggal 25 Juni yang dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia adalah hari di mana amendemen tersebut secara resmi diadopsi. 

Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2011, menyusul penetapan resolusi yang diadopsi oleh Konferensi Para Pihak pada Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi, dan Pengawasan untuk Pelaut (STCW), 1978, yang diadakan di Manila, Filipina pada tahun 2010.

Sejak saat itu, Hari Pelaut telah dimasukkan dalam daftar tahunan Peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 2011, perayaan tersebut hanya berbentuk kampanye online, di mana International Maritime Organization (IMO) meminta semua orang untuk menyuarakan dukungan mereka melalui jejaring sosial.

Kampanye ini juga mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk mengucapkan 'Terima kasih pelaut' di berbagai platform. Mulai Facebook, melalui tweet, dengan memposting video di YouTube, berdiskusi di LinkedIn, atau bahkan menulis blog yang menginspirasi.

Peringatan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada 1,5 juta pelaut dunia atas kontribusi unik dan sering diabaikan bagi kesejahteraan masyarakat secara umum. Berbagai ucapan, penghargaan, dan interaksi yang dilakukan melalui internet, menjadi simbol rasa hormat dan terima kasih kepada pelaut di mana pun.

IMO adalah badan khusus dari Organisasi PBB yang bergerak di bidang keselamatan laut, sehingga memungkinkan kerja sama dan pertukaran informasi tentang isu-isu teknis, yang berhubungan dengan pelayaran komersial internasional.