Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Fabinho Bikin Liverpool Pincang di Final Piala FA

ERY | Jumat, 13 Mei 2022
Fabinho Bikin Liverpool Pincang di Final Piala FA
Fabinho - Net
-

RN – Gelandang asal Brasil, Fabinho, dipastikan tak bisa membela Liverpool di final Piala FA pada akhir pekan ini.

Kabar buruk mendatangi Liverpool saat mengalahkan Aston Villa 2-1, Rabu (11/5) dini hari WIB kemarin. Fabinho yang jadi starter cuma bermain tidak lebih dari 30 menit.

Fabinho harus digantikan Jordan Henderson dan berjalan ke pinggir lapangan sambil tertatih-tatih. Setelah pertandingan, Fabinho diketahui mengalami masalah pada otot paha belakang kirinya.

BERITA TERKAIT :
Romeo Lavia Tinggalkan Laskar Biru Hingga Akhir Musim
Angel Di Maria Diteror Preman Kampung Halaman

Cedera ini yang membuat Fabinho harus melewatkan pertandingan penting di Wembley, Sabtu (14/5) malam WIB besok, menghadapi Chelsea di final Piala FA.

Untungnya tingkat cedera Fabinho masih level 1 sehingga hanya membutuhkan waktu pemulihan dua pekan. Itu artinya Fabinho kemungkinan akan absen di dua partai terakhir Liverpool di Premier League menghadapi Southampton dan Wolverhampton.

Pesepakbola asal Brasil itu akan berpacu dengan waktu untuk fit demi main menghadapi Real Madrid pada final Liga Champions di Stade de France 28 Mei.

"Peluangnya (Fabinho) besar bermain di final Liga Champions," ujar manajer Liverpool Juergen Klopp di Guardian.

Kehilangan Fabinho tentu merugikan Liverpool mengingat perannya sebagai gelandang bertahan tak tergantikan. Untuk mengisi posisi Fabinho, Henderson bakal bermain sebagai nomor 6 didampingi Thiago Alcantara dan Naby Keita akhir pekan ini.

Apalagi Fabinho juga tampil produktif dengan delapan gol dan satu assist dari 47 pertandingan.

"Kami harus bisa mengatasi absennya Fabinho, karena kami pasti bisa. Memang ada bedanya tanpa kehadiran Fabinho, tapi harusnya sih baik-baik saja. Hal seperti ini wajar terjadi. Anda tidak mungkin punya 12 pemain di posisi yang sama, Anda pasti selalu kesulitan mencari pengganti," ujarnya.