Capres - Cawapres 2024 Semuanya Kartu Patah, Kalau Kartu Mati Bisa Diisi Ulang

RN - Live skill Capres - Cawapres 2024 sampai saat ini belum terlihat secara utuh. Potensi mereka hanya sebatas lips service. Polanya pelihara buzzer dan order team survei.

Begitu dikatakan Wasekjen JARI'98 Donny Fraga Wijaya, semuanya kartu patah. “Kalau kartu mati masih bisa diisi ulang, kalau kartu patah ya tidak bisa dimainkan lagi,” ujar Donny.

Donny juga mengatakan, JARI’ 98 terus intens memonitor perkembangan baik dilakukan secara investigasi face to face, heart to heart dengan warga dan masyarakat di pelosok nusantara.

“Kesan yang didapat adalag berkurangnya animo, mereka malas mengomentari bahkan sempat berceloteh soal Capres - Cawapres tidaklah penting, yang dibutuhkan adalah bentuk sumbangsih, bantu logistik dan ciptakan lapangan kerja,” beber Donny.

“Bukan cuma ngomong melulu tanpa bukti. Rakyat Indonesia selama ini cuma dimanfaatkan saja jelang Pilpres, Pilgub, Pilwalkot dan Pilpub. Rakyat sudah kenyang di iming-imngi namun faktanya setelah menang kami dukung boro-boro mereka tepati janji. Itu pengakuan rakyat.”

Hal lainnya, team JARI’ 98 juga mengikuti dan monitor perkembangan politik lewat medsos. Lucunya mereka berperang antar buzzer dan jasa polling. 

“Itulah makanya kami menyimpulkan bahwa para Capres-Cawapres belum memiliki Live Skill secara utuh. Isisnya cuma kemasan dan pepesan kosong semua,” cetus Donny.

Namun JARI'98 melihat suatu fenomena menarik dari seseorang yang perlu untuk didukung dan miliki potensi sebagai pemimpin masa depan yang kelak bakal diterima semua lapisan warga masyarakat dan rakyat Indonesia. 

“Sosok itu bukan dari aktivis atau dari kelompok Parpol, itu kisi-kisinya,” tandas Donny.