RN - Kondisi gedung DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) kumuh dan memprihatinkan. Bocor dan tampak berlobang di beberapa bagian ruangan.
Anggaran perawatan yang setiap tahunnya dianggarkan pun dipertanyakan. Kemana anggaran tersebut? Apa ya dimakan tikus?
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada tahun 2021 saja, alokasi anggaran perawatan gedung sebesar 178 juta rupiah. Namun, dari anggaran tersebut belum diketahui dengan pasti peruntukannya atau item pekerjaan yang dilaksanakan.
BERITA TERKAIT :Sekretaris DPRD Tangsel, Wahyudi Leksono, belum mengetahui dengan pasti peruntukan anggaran perawatan itu. Bahkan, Kepala Subbagian Rumah Tangga Dan Perlengkapan Pada Sekretariat DPRD Tangsel kala itu, Asep Beni, seperti enggan menjelaskan perihal terkait.
“Nggak hafal saya. Nanti saya cek kondisinya,” singkatnya, melalui pesan Whatsapp, Jum’at (8/4/2022).
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkota Nusantara, Andi Nawawi menilai, bahwa memperihatikannya kondisi gedung DPRD Tangsel menjadi bukti fungsi pengawasan para legislator terhadap kinerja eksekutif itu lemah.
“Kenapa jadi fungsi pengawasannya yang lemah? Ya bagaimana mereka mau mengawasi pelaksanaan program-program pembangunan yang dilakukan Ekskutif, sementara kantor mereka sendiri aja kondisinya memperihatinkan,” ujarnya, melalui pesan Whatapp kepada wartawan, Minggu (10/4/2022).
“Setahu saya gedung DPRD itu ngk cm plafonnya yang pada bocor, beberapa tembok juga kondisinya buruk. Padah anggaran perawatannya cukup besar. Jadi apa yang dirawat kalau sudah sepeti itu. Saya secara pribadi dan lembaga, akan mengumpulkan data-data, kalau terdapat temuan, saya akan segera laporkan ke pihak aparat penegak hukum,” sambung Andi.