Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Minta Al-Quran Dihapus

Pendeta Saifuddin Ibrahim Kabur Keluar Negeri, Kok Bisa Lolos Ya?

NS/RN | Sabtu, 02 April 2022
Pendeta Saifuddin Ibrahim Kabur Keluar Negeri, Kok Bisa Lolos Ya?
-

RN - Pendeta Saifuddin Ibrahim kabur ke luar negeri. Pendeta yang sudah membuat resah ummat muslim ini diduga berada di Amerika Serikat.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, tersangka kasus penistaan agama Pendeta Saifuddin Ibrahim keluar negeri dan berada di Amerika Serikat.

"Dugaan kita (Maret 2022 ke luar negeri). Jadi semenjak dia naikin di akun pertama kali (unggah video) terus dapat sorotan dari netizen, dia itu keliatannya menurut data Imigrasi sepertinya bulan itu dia berangkat ke Amerika," ujar Gatot kepada awak media, Sabtu (2/4).

BERITA TERKAIT :
Pendeta Gilbert Lumoindong Mulai Digarap Polisi, Laporan Penistaan Agama... 
Candaan Zulhas Soal Sholat, Segera Usut Ketua Umum PAN...

Menurut Gatot, Saifuddin Ibrahim, meninggalkan Indonesia pada saat Polri sedang melakukan penyelidikan. Polisi telah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka. Polisi kini terus melakukan upaya pencarian dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memburu tersangka.

"Meskipun dia sudah berangkat kita tetap melakukan proses pendalaman dan ada beberapa saksi kita periksa dan di situ," ungkap Gatot.

Sebelumnya, pendeta Saifuddin Ibrahim membuat membuat kontroversi lewat pernyataannya terkait ayat suci Alquran. Ia meminta Kementerian Agama menghapus 300 ayat Alquran. Akibatnya, dia mendapat kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari umat Kristen.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan meminta agar Pendeta Saifuddin bertanggung jawab.

“Kami (Polri) sampaikan kepada saudara SI (Saifuddin Ibrahim), untuk dapat mematuhi aturan hukum. Sebagai warga negara Indonesia (WNI), harus berani berbuat, harus berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dia perbuat. Dan kami melihat bahwa saudara SI, memonitor penanganan kasus ini,” ujar Ramadhan, Rabu (30/3).