RN - Industri kelapa sawit nasional diketahui turut berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,5% serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta pekerja.
Industri kelapa sawit mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dengan memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir yaitu produk pangan, produk industri, dan juga menjadi produk energi yang mensubstitusi solar melalui program mandatory biodiesel B30, yang menghemat devisa dengan pengurangan impor solar.
“Sehingga dapat dikatakan bahwa sawit merupakan komoditas yang selalu diperlukan baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam sambutannya pada acara Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Temu Pekebun Sawit, dengan tema Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya yang dilaksanakan di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3).
BERITA TERKAIT :Kegiatan Penanaman Perdana PSR ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), yang berlangsung pada lahan kebun kelapa sawit milik Koperasi Serasa Mulya, Koperasi Maju Bersama, dan Gapoktan Sepakat dengan total luas lahan 328,5 hektare.
“Kegiatan hari ini adalah replanting sawit yang sudah menjadi program Pemerintah, dan ini merupakan bukti nyata dukungan Pemerintah dalam menyukseskan program PSR. Diharapkan kedepannya para pekebun sawit swadaya dapat termotivasi untuk mengikuti program PSR. Keterlibatan Bupati/Kepala Daerah di wilayah lainnya yang menjadi sentra produksi kelapa sawit pun dapat mendorong untuk mencapai target PSR.” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Komoditas kelapa sawit dipandang sebagai komoditas yang penting bagi perekonomian nasional, maka itu Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat realisasi program PSR atau replanting, dengan berbagai kebijakan salah satunya dengan mendorong bentuk kerjasama strategis multipihak.
Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, program PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional sebagai upaya Pemerintah, dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional yang saat ini rata-rata sebesar 3-4 ton/hektare dan umur tanaman diatas 25 tahun.
Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal.
Program PSR ditargetkan dari tahun 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare, dan didukung pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp 30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/kebun.
“Untuk modal kerjanya seperti beli pupuk dan sebagainya bisa dilanjutkan dengan menggunakan Kredit Usaha Rakyat, dimana diberikan grace period selama 5 tahun dan besar bunganya hanya 3%, karena sisa 3% nya disubsidi oleh Pemerintah,” jelas Menko Airlangga Hartarto.
Pada tahap pengajuan PSR tahun 2022 di Kabupaten Muara Enim, ditargetkan usulan lahan seluas 1.399 hektare lahan petani yang tergabung dalam 11 Koperasi atau Gapoktan.
Sejak tahun 2017-2022, pelaksanaan Program PSR di Kabupaten Muara Enim telah mencapai luas 4.716 hektare yang tersebar di 15 Desa dan 4 Kecamatan pada lahan milik 17 Koperasi dan Gapoktan.
Kegiatan penanaman perdana PSR di Kabupaten Muara Enim ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara Kemenko Perekonomian, Bank Negara Indonesia (BNI), BPDPKS, dan NU.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan, organisasi NU siap dilibatkan dalam berbagai agenda bangsa demi kemaslahatan masyarakat.
“Saya berterima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia acara di Desa Kencana Mulia, kami harapkan ini bisa terus di replikasi pada daerah lainnya di Indonesia. Dan tentunya kerja sama berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Perbankan, Koperasi, Gapoktan, agar target 180.000 hektare bisa dilakukan tahun ini sehingga petani berjaya, sejahtera, dan Indonesia bisa bangkit pasca pandemi Covid ini,” tutur Menko Airlangga Hartarto.
Turut hadir dalam acara di Desa Kencana Mulia diantaranya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Anggota DPR RI, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Ketum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, Ketua PWNU Sumatera Selatan K.H. Amiruddin Nahrawi, Bupati Muara Enim Nasrun Umar, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Dirut BPDPKS Eddy Abdurrachman, Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto, dan para tokoh masyarakat.