Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Kerangkeng Manusia, Keterangan Bupati Langkat Berubah-ubah…Percayakah?

Al | Selasa, 08 Februari 2022
 Soal Kerangkeng Manusia, Keterangan Bupati Langkat Berubah-ubah…Percayakah?
Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin. Foto: Net
-

RN - Keterangan terbaru Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin terkait kerangkeng manusia berubah-ubah. Sebelumnya mengaku digunakan untuk rehabilitasi narkoba, kini buat fasilitas pembinaan organisasi kepemudaan tertentu. Waduh, mana yang benar nih!

“Itu bukan (tempat) rehabilitasi tapi itu pembinaan untuk organisasi tersendiri bagi saya sebagai tokoh Pemuda
Pancasila,’’ kata Terbit di Gedung KPK, Senin (7/2/2022).

Mengenai dugaan tindak kekerasan hingga menelan korban jiwa yang terjadi dalam kerangkeng tersebut, Terbit memberikan jawaban yang mengambang.

BERITA TERKAIT :
Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

"Itu (penyiksaan hingga meninggal) kita lihat nanti atau bagaimana karena itu bukan pengelolaan kami langsung," kata Terbit lagi.

Dikatakan, keberadaan kerangkeng tersebut memang tidak memiliki izin. Namun, tempat pembinaan itu sudah diketahui oleh publik bahkan aparat penegak hukum.

“Laporan enggak tapi sudah bukan rahasia uum lagi, juga diketahui oleh aparat,’’ uapnya.

Dia juga membantah bahwa para penghuni kerangkeng tersebut memang dipekerjakan di kebun sawit milik.

"Bukan dipekerjakan, hanya untuk menambah skill keterampilan sehingga mereka bisa memanfaatkan di luar ketika lepas dari pembianaan," katanya.

Sebelumnya, keberadaan kerangkeng manusia itu diungkap oleh lembaga swadaya pemerhati buruh migran, Migrant CARE. Mereka mendapat laporan dari masyarakat bahwa penghuni kerangkeng manusia itu berisi 40 orang pekerja kebun kelapa sawit milik Terbit Rencana Perangin-angin.

Dari penelusuran Migrant CARE, terdapat tiga orang meninggal akibat tindak kekerasan yang terjadi dalam kerangkeng tersebut.  Kemungkinan, jumlah korban bertambah menyusul para saksi yang terus bertambah memberikan keterangan terkait kasus tersebut.