Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Cak Nanto Dari Demokrasi Hingga Pimpin Pemuda Muhammadiyah

NS/RN | Kamis, 29 November 2018
Cak Nanto Dari Demokrasi Hingga Pimpin Pemuda Muhammadiyah
Cak Nanto
-

RADAR NONSTOP - Akhirnya Sunanto resmi terpilih sebagai ketua formatur dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah. Muktamar ke-XVII yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu berlangsung dramatis.

Cak Nanto sapaan akrab Sunanto meraih 590 suara. Dia berhak menggantikan posisi Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.

Alumni Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah itu mengaku tidak ingin mengorbankan proses panjang muktamar hanya untuk mendukung salah satu calon di Pilpres 2019. 

BERITA TERKAIT :
Mengkritik Jokowi Berakhir Pilu, Demokrasi Yang Terkikis 
KPU Buka Pendaftaran, Semoga Demokrasi Jakarta Gak Dibunuh 

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) itu bertekad menjaga khittah dan marwah persyarikatan Muhammadiyah.

“Sesuai dengan amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, semua kader harus menjaga khittah Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (29/11).

“Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah dan kultural. Tidak boleh menyeretnya kepada kepentingan politik pragmatis,” lanjut Cak Nanto.

Meski demikian, dia menilai bahwa Pemuda Muhammadiyah juga perlu mengisi ruang politik dengan keadaban dan kebajikan. Sebab baginya, pemuda tidak boleh berpangku tangan dan menunggu untuk berkemajuan.

“Individu-Individu silakan, itu pilihan, tapi jangan bawa-bawa nama besar Muhammadiyah,” pungkasnya.

Untuk memimpin laju organisasi, Cak Nanto memilih Dzul Fikar sebagai Sekjen. Dzul sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Selatan.

Dorong Demokrasi 

Cak Nanto ternyata konsen dalam dunia demokrasi. Dia dikenal dalam dunia kepemiluan bersama kiprahnya dengan JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat).

Terbukti Cak Nanto memiliki jaringan kepemiluan di tingkat internasional seperti Asia network for Free Elections (ANFREL) di Thailand, Philippines dan Sri Lanka. 

Dengan pengalaman inilah, Pemuda Muhamdiyah di bawah komando Cak Nanto dapat mengembangkan program demokrasi di tanah air. Selain itu, Pemuda Muhammadiyah dapat turut serta dalam promosi demokrasi di tingkat internasional.

Pengalaman Cak Nanto tentunya bisa menjadi daya dongkrak arah perubahan pola pikir dan gerak organisasi Pemuda Muhammadiyah.