RN - Aroma bau busuk tercium. Limbah akibat sampah tersebut bisa mengganggu kesehatan warga RW 08, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakbar.
Warga mengeluhkan keberadaan pasar liar di lahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) milik Green Garden. Selain sampah, bangunan liar juga terjejer di kawasan tersebut.
Tokoh Forum Diskusi Pemuda (Fordipa) Irvan Bagus mengatakan, keberadaan pasar dan bangunan liar mengganggu kenyamanan warga.
BERITA TERKAIT :"Fasos dan fasum itu harusnya jadi taman. Tapi kini berubah menjadi pasar liar dan penimbunan barang-barang tidak jelas. Kondisi lahan tersebut semakin diperburuk dengan tidak adanya drainase," tegas mantan aktivis mahasiswa ini.
Dampaknya kata Ivan, saat hujan air kotor dan berbau tidak sedap mengalir ke rumah warga di RT 01, 02, 03. "Kalau ini tidak dibenahi kami akan lapor ke Pak Gubernur. Saya harap Wali Kota dan Lurah bisa bergerak cepat membenahi," ungkapnya.
Warga lainnya menyebutkan, akibat pasar kaget dan bangunan liar itu sering kali terjadi tindak kriminal. "Ada warga yang kecopetan, hipnotis dan tindak kriminal lainnya," ungkap emak-emak yang namanya enggan disebutkan.
Diketahui, RT 01, 02 dan 03 adalah kawasan Kampung Kejepit. Kampung padat penduduk ini terhimpit oleh perumahan mewah, rel dan kali.
Sebelumnya warga, tokoh masyarakat, Lurah dan Camat serta anggota DPRD DKI Jakarta sudah melakukan pertemuan terkait hal tersebut. Tapi, dari tujuh kesepakatan diantaranya pembuatan drainase, penerangan dan WC umum hingga penataan parkir hingga kini tidak berjalan.
"Kami rakyat kecil hanya dibodohi saja. Menunggu tidak jelas hingga kawasan tersebut jadi rawan tindak kriminal dan bau busuk limbah," tambah Irvan yang biasa disapa Ipang ini.