Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bisnis PCR Menggiurkan, Ini Teka-Teki Ucapan Megawati Soal Benalu Pandemi  

NS/RN | Selasa, 11 Januari 2022
Bisnis PCR Menggiurkan, Ini Teka-Teki Ucapan Megawati Soal Benalu Pandemi  
Ilustrasi
-

RN - Benalu pandemi menjadi buah bibir. Istilah benalu sering dialamatkan kepada orang atau kelompok yang memanfaatkan situasi.

Tapi dalam bahasa Indonesia, kalau bendalu, menalu atau mendalu (Loranthus) adalah tumbuhan yang menumpang pada tanaman lain dan mengisap makanan dari tanaman yang ditumpanginya. Benalu termasuk tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain.

Istilah benalu pandemi diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati menyinggung adanya benalu atau pihak yang mengambil keuntungan di tengah pandemi. 

BERITA TERKAIT :
Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti 
Syarat TOEFL Digugat, Dituding Sebagai Bisnis Terselubung

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas menyindir harga PCR yang sampai membuat Jokowi turun tangan.

"Apa yang disampaikan Bu Mega tadi, kalau lihat dari pidatonya secara lengkap, sebenarnya beliau menyampaikan ini sebagai kritik autokritik sebagai bangsa, termasuk bagi PDIP sendiri. Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR itu harus presiden yang turun tangan. Setelah presiden turun tangan baru itu turun," kata Hasto dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Hasto mengatakan ungkapan Megawati bukan hanya pada pemerintahan, tapi juga untuk internal partai. Sekaligus mengingatkan untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi.

"Kenapa kemudian ada berbagai persoalan terkait, ini sebagai autokritik, terkait dengan bansos sehingga di tengah pandemi ini yang disampaikan Bu Mega tadi kritik autokritik bagi bangsa, tapi juga termasuk bagi kader PDIP, sehingga di tengah pandemi ini yang kita kedepankan semua bukan kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang kepentingan memperkaya diri. Tetapi murni hasrat kemanusiaan untuk menyatu dengan rakyat itu," ujarnya.

"Sehingga Bu Mega tadi menyampaikan dalam kondisi krisis termasuk yang maha hebat sekalipun kuncinya adalah persatuan dengan rakyat. Tapi kuncinya juga bagaimana pemimpin ini kokoh dalam prinsip. Bagaimana pemimpin ini memberikan arah. Bagaimana pemimpin ini terus memberikan kepemimpinan yang solutif," lanjut Hasto.

Hasto menegaskan tidak ada maksud politis dibalik ungkapan Megawati. Dia mengatakan pernyataan itu murni pesan untuk internal PDIP.

"Itu kan tadi disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan gamblang sehingga nggak ada muatan politik dalam menyampaikan kritik kecuali hasrat yang sebenarnya bahwa di dalam HUT partai ini kita ingin mendarmabhaktikan seluruh gerak PDIP bagi kepentingan bangsa dan negara, dan kami melihat ada autokritik di internal, maka kami melihat ke dalam kekurangan PDIP dan kami memperbaiki diri," ujarnya.

Sebelumnya, Megawati awalnya menyinggung masih ada kelompok yang antikemajuan saat ini. Megawati mengambil contoh seperti mereka yang menolak uluran dari pemerintah.

"Fakta di lapangan kadang-kadang terus lain, masih saja ada kekuatan anti kemajuan, mereka menolak bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir, mereka menolak berbagai uluran tangan pemerintah seperti vaksin," kata Megawati dalam sambutannya di HUT ke-49 PDIP yang digelar virtual, Senin (10/1/2022).

Megawati juga menyindir pihak yang mencari keuntungan di tengah pandemi. Dia mengatakan kelompok itu bertindak bagai benalu yang menginduk pada inangnya.

"Selain itu, saya melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh, di luar itu ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya, atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ujarnya.

Megawati lantas menyebut hal itu menjadi kritik dan autokritik. Padahal, menurutnya, Jokowi sudah turun ke daerah-daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat.

"Berbagai hal ini lah yang jadi kritik dan autokritik bangsa termasuk seluruh kader partai agar pandemi membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat. Rakyat dan pemimpinnya masih kurang apa ya kalau saya lihat Pak Jokowi sampai ke daerah ketemu masyarakat," ujarnya.

Bisnis PCR Untung Besar 

Bagi kalangan yang bermain dikesehatan saat pandemi memang untung besar. Dari masker langka hingga oksigen menghilang. 

Belum lagi, adanya harga tes antigen dan PCR yang jauh lebih mahal dari negara lain. Harga ini turun setelah Jokowi mengeluarkan intruksi. 

Tapi fakta di lapangan berbeda. Harga antigen dan PCR yang turun mengurangi kecepatan hasil. 

Misalnya, untuk harga Rp 400 ribu PCR hasilnya baru ketahuan paling cepat 8-12 jam. Sedangkan harga Rp 900 ribu bisa langsung keluar. 

Soal gaduh tes PCR dan antigen dan dugaan keterlibatan beberapa menteri serta pengusaha juga sudah dilaporkan. Tapi hingga kini tidak ada kelanjutan. 

Sebelumnya anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, mengomentari kabar yang menyebutkan bahwa perusahaan penyedia alat tes swab meraup untung yang sangat tinggi.

Alvin Lie menyoroti meroketnya laba bersih yang didapat salah satu badan usaha perdagangan besar alat laboratorium, kedokteran, dan farmasi hingga mencapai 840,59 persen.

Menurut Alvin Lie, kenaikan laba bersih perusahaan yang menyediakan alat tes swab ini merupakan bukti bahwa tes swab PCR ataupun Antigen adalah bisnis yang sangat menguntungkan.

Ia menuturkan, keuntungan atau laba yang diperoleh dari berbisnis tes swab PCR/Antigen ini sangat menggiurkan.

"Naaaaah..... Terbukti bisnis tes swab (PCR/ Antigen) labanya luar biasa menggiurkan," ujarnya, dikutip dari cuitan di akun Twitter pribadinya @alvinlie21.


 

#Pandemi   #Bisnis   #PCR