Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Harga Minyak Mentah Dunia Turun

Pertamina Turunkan Harga BBM Kapan?

Agus Supriyanto | Senin, 26 November 2018
Pertamina Turunkan Harga BBM Kapan?
-

RADAR NONSTOP -- Saat ini, harga minyak mentah dunia turun. Pertamina kapan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM)?

Ya, dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak mentah dunia turun di kisaran US$ 60 per barel dari sebelumnya sempat tinggi hingga US$ 85 per barel. Mengacu pada kondisi ini, apakah harga BBM non subsidi akan turun?

Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, Pertamina akan mengevaluasi harga BBM. Ucapnya, Pertamina tidak akan terburu-buru menyesuaikan harga.

BERITA TERKAIT :
Dirujak Netizen Akibat Meludah, Karyawan Pertamina Belum Dipecat 
Ruang Gerak Pertamina Terbatas, SPPSI Jakarta Dorong Revisi UU Migas

Dikatakan Adiatman, Pertamina tidak langsung menaikkan harga jual BBM saat minyak mentah melambung. Begitu juga saat harga BBM turun tidak langsung menyesuaikan harga.

Apalagi, lanjutnya, harga minyak mentah juga masih di atas harga patokan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). "Sebagai patokan saja harga asumsi kita APBN US$ 48 per barel walaupun turun masih belum sesuai dengan perkiraan awal. Tapi, kata kuncinya evaluasi terus, dan tidak terlalu buru-buru naik atau turun," ujar Adiatma, epada wartawan, Senin (26/11/2018), di Jakarta.

Ketik ditanya mengenai lamanya evaluasi, Adiatma hanya menjawab perubahan harga tidak hanya mengacu pada harga minyak mentah. "Tetapi, juga menyangkut daya beli masyarakat. Ya kita banyak pertimbangan selain harga itu sendiri, daya beli masyarakat dan lain-lain yang menyebabkan harga BBM naik atau turun," cetusnya.

Ia menegaskan, Pertamina terus melakukan evaluasi. Yang pasti, papar dia, harga minyak dunia saat ini masih di atas patokan Pertamina.

"Proses evaluasi, kedua harga patokan kita di awal tahun masih US$ 48 per barel," dia menjelaskan.