Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Banyak Istri Kena Virus Cemburu, Jumlah Janda di Jakarta Terus Meningkat

NS/RN | Senin, 26 November 2018
Banyak Istri Kena Virus Cemburu, Jumlah Janda di Jakarta Terus Meningkat
-

RADAR NONSTOP - Waspadalah jika Anda ingin melakukan chat WhatsApp (WA) kepada teman atau rekan bisnis. Karena akibat WA banyak pasangan suami istri cerai.

Selain WA, pemicu cerai lainnya yakni foto-foto di Instagram (IG). Di Jakarta misalnya, 70 persen pasangan suami istri cerai akibat media sosial atau medsos.

Dan 40 persen, istri menggugat suami cerai karena cemburu. Bahkan, banyak pasangan yang hendak bercerai mengunakan chat WA sebagai alat bukti di pengadilan. Medsos dituding menjadi alat komunikasi untuk selingkuh.

BERITA TERKAIT :
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?

Data dari pengadilan agama (PA) Jakarta, dalam satu hari ada 2-3 pasangan suami istri yang gugat cerai. Dan media sosial atau medsos menjadi salah satu pemicu hancurnya rumah tangga.

PA Jakarta, merinci jumlah perceraian karena medsos terus meningkat. Dalam lima tahun terakhir di lima wilayah DKI Jakarta telah memutuskan 49.368 wanita menjanda.

Pengaruh medsos sudah terjadi pada 2012. Dari 8.168 kasus perceraian didasari oleh faktor ketidakharmonisan menjadi yang tertinggi yakni 2.289 kasus, disusul tak tanggung jawab 2.278 kasus, ekonomi 1.680 kasus, serta kasus lainya, termasuk orang ketiga sebesar 1.171 kasus.

Memasuki tahun 2013, angka perceraian kemudian meningkat menjadi 8.887 kasus dengan rincian tidak tanggung jawab 2.216 kasus, ketidakharmonisan 1.993 kasus, ekonomi 1.823 kasus, orang ketiga 1.523 kasus, serta sisanya dari beragam kasus.

Sedangkan di tahun 2014, dari 9.771 kasus perceraian yang terjadi, 2.405 kasus disebabkan karena masalah tak tanggung jawab, sisanya tersebar karena masalah ekonomi sebanyak 1.996, dan disusul ketidakharmonisan 1.902, dan gangguan pihak ketiga 1.190 kasus.

Kekejaman akan medsos kemudian semakin menjadi memasuki tahun 2015, di tahun ini 10.360 kasus perceraian yang terjadi, 2.922 diantaranya disebabkan oleh hubungan yang tidak harmonis, tidak tanggung jawab 1.685 kasus, disusul dengan pihak ketiga 1.544 kasus‎, dan ekonomi 1165 kasus, serta sisanya kasus lainnya.

Pada tahun 2016, pengaruh medsos kemudian makin buruk menyebabkan di antaranya 4.388 orang menjanda dari 11.723 kasus perceraian di lima wilayah DKI. Angka perceraian lainnya juga disusul dengan masalah ekonomi sebesar 2.494 kasus, masalah lainya 1.295 kasus, ketidaktanggung jawab 1.152 kasus serta kdrt sebanyak 1.179 kasus.

Agustus 2017, Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta mencatat, masalah perselisihan menjadi penyebab tertinggi perceraian sebesar 2.199 kasus, ekonomi 1.255 kasus‎, meninggalkan pasangannya 756 kasus, sedangkan sisanya berasal dari kasus lain.

Tanya Apa Kabar Hingga Kencan

Tangkap layar obrolan dan foto-foto maupun video di media sosial sering dijadikan bukti oleh para pihak yang mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA). Awalnya hanya saling sapa menanyakan kabar.

Lalu, berlanjut kepertemuan. Dari sinilah penyebab retaknya rumah tangga apabila sang istri mengetahui ulah suaminya.

Karena di PA, banyak chat WhatsApp, foto-foto Instagram, percakapan telepon, atau video-video yang diajukan sebagai bukti.

Misalnya, bukti perselingkuhan. Tapi, itu belum bisa dinilai sebagai bukti yang sempurna. Untuk itulah disarankan kepada semua pihak agar cerdas dalam menggunakan medsos.

#Janda   #Jakarta   #Medsos