RN- Ketua Forum Politik Indonesia sekaligus Komunikolog Nasional Tamil Selvan meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan audit keuangan dan dugaan korupsi di PT. Aneka Tambang (Antam).
Pasalnya jajaran direksi Antam tersebut kerap bermasalah, mulai dari pengalihan ijin usaha tambang di Kabupaten Sarolangun, hingga yang terkini dugaan penyelundupan emas hingga 41,7 triliun rupiah.
"Antam ini selalu bermasalah, posisinya selalu memperburuk wajah pemerintah. Jadi, copot semua direksi dan komisarisnya, lalu dilalukan pemeriksaan melekat. Publik harus kawal ini," ungkap Kang Tamil, sapaan akrabnya, kepada awak media, Kamis (2/12).
BERITA TERKAIT :Kang Tamil mengatakan bahwa pengawasan negara pada bidang pertambangan ini terlalu longgar, sehingga banyak pihak yang bebas bermain dan menurutnya peluang permainan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang menjabat di perusahaan ber-plat merah seperti Antam.
"Memang permainan tambang ini masuk dalam konteks ekstraordinary, namun minim pengawasan. Apalagi Antam membidangi sektor tersebut, jadi peluang bermain nya sangat tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut Kang Tamil meyakini bahwa banyak pihak yang mem-backup sehingga pimpinan Antam sering berani bermain, dan setiap kasus nya terkesan tidak pernah tuntas.
"Itu Bupati Sarolangun Cek Endra kenapa tidak diperiksa hubungannya dengan dirut Antam yang ditahan, padahal kasus pengalihan IUP itu sangat kental perannya. Jadi memang seperti ada back up kuat dibelakang ini semua," tandasnya.
Sebelumnya Kejaksaan Agung telah memeriksa tiga petinggi PT Aneka Tambang (Antam) dalam dugaan kasus penyelundupan impor emas senilai Rp41,7 triliun, Kamis, 5 Agustus 2021. Pemeriksaan masih dalam tahap penyelidikan.
Kejagung memeriksa mereka dalam kasus penyelundupan dari Singapura ke Indonesia yang terjadi di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Ketiga petinggi Antam yang diperiksa bernisial ANI, Direktur Niaga PT Antam periode 2019 dan MAA, Executive Director Precious Metal PT Antam, serta INM, Staf Keuangan Corporate Finance dan Treasury Division PT Antam.