RN - Mohamad Ongen Sangaji meminta pihak kepolisian menindak tegas para pendemo ilegal. Sebab, mengganggu ketertiban umum dan membuat resah warga Jakarta.
Sebab, dia menilai, demonstrasi massa kini sudah diperdagangkan. Artinya, tidak murni untuk menyuarakan aspirasi atau memperjuangkan hak-hak rakyat.
“Demo bayaran ini mereshkan. Pendemo dengan mudah membuat aliansi atau nama organisasi. Tetapi, tidak memiliki kantor, kelengkapaan administrasinya tidak ada," kata Ongen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11/2021).
BERITA TERKAIT :Bahkan, dia menungkapkan, ini menjadi ladang bisnis untuk memeras orang yang didemo dan juga mendapat imbalan dari yang menyuruh.
“Saya paham tempat mereka dan berapa honornya setelah demo. Makanya, saya minta Polda Metro Jaya, khususnya Kapolri segera menindak para pebisnis demo bayaran ini. Kalau tidak ada tindakan saya dan kawan-kawan yang akan menertibkan pendemo ilegal. Mereka sudah meresahkan," tegas Ongen dengan nada tinggi.
Menurutnya, fenomena bisnis demo ini menarik untuk dicermati. Sebab, saat ini unjuk rasa banyak terjadi di berbagai daerah, khususnya Jakarta.
Dia menegaskan demonstrasi dengan alasan kepentingan tertentu, ada demo yang sengaja di-setting dan dilakukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak tahu apa esensi unjuk rasa yang dilakukan.
Dia mengaku, bukan melarang atau membatasi orang untuk unjuk rasa. Tetapi, semua harus sesuai dengan aturan, administrasi kelengkapan organisasi, kantor, dan persyaratan legal lainnya.
"Saya paham saat ini banyak demo pesanan yang buat gaduh. Orang baru disebut atau menjadi saksi di lembaga hukum, langsung didemo dan pasang foto orang tersebut. Saya paham ini motifnya pemerasan. Makanya, kalau polisi tak menindak, saya akan tindak dengan cara saya," tegas dia.
Ongen mengaku, geram orang yang tidak bersalah dan belum diproses hukum sudah dihakimi dengan demonstrasi minta ditahan, diperiksa, dan dikata-katai dengan pernyataan kotor. Makanya, harus jelas administrasi, kantor, no telepon, dan susunan organisasi.
"Jangan asal daftar demo besok mereka sudah aksi. Seenaknya saja menghujat orang yang belum tentu bersalah. Ini sudah hilang rasa kemanusiaannya hanya untuk uang kecil. Yang didemo psikologisnya terganggu. Kasian keluarganya," tegas dia.
"Saya tidak main-main. Terutama, yang menyuruh orang demo untuk kepentingannya. Ini sama saja memukul orang, menggunakan tangam orang. Ini tindakan pengecut. Tampakan dirinya. Dan ini sudah jamak terjadi di sekitar kita," tambahnya.
Umumnya, kata dia, koordinator demo yang tidak jelas, menggunakan pemuda pengangguran, preman, bahkan pelajar untuk ikut aksi unjuk rasa. Ongen mengaku, sudah melakukan inventarisir kegiatan para pebisnis demo di ibu kota.
"Saat ini Kapolri sedang melakukan evaluasi internal kepolisian. Saya sangat apresiasi. Namun, saya juga minta lekukan tindaka tegas terukus dan evaluasi demo di ibu kota. Saya harap Kapolri perintahkan jajarannya dan kapolda seluruh Indonesia," tandas dia