Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tak Sehebat Sepatu Roda, Tim Bola Voli Putri DKI Amsiong 

NS/RN | Senin, 04 Oktober 2021
Tak Sehebat Sepatu Roda, Tim Bola Voli Putri DKI Amsiong 
-

RN - DKI Jakarta gigit jari. Tim bola voli putri-nya harus mengakui ketangguhan tuan rumah, Papua di laga kedua Grup W Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021.

Dalam laga yang dilangsungkan di Gedung Voli Indoor Koya Koso, Jayapura, Minggu (3/10), tim asuhan Muhammad Anshori menyerah 0-3 (27-29, 20-25 dan 18-20).

Kekalahan ini tentu saja tak mengurangi kesempatan DKI untuk tetap lolos ke babak empat besar. Di babak empat besar ini DKI akan menghadapi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT :
Countdown PON Aceh-Sumut Di Gedung KONI DKI Jadi Tempat Selfie Atlet 
Klub Dan Minat Panahan Lagi Naik, Semoga Mampu Mencetak Bibit Atlet Untuk DKI

Diketahui, tim Sepatu Roda DKI Jakarta telah dinyatakan sebagai pemenang juara umum di PON Papua karena berhasil merebut 13 emas.

"Kita harus bisa memenangi dua laga di babak empat besar untuk tampil di babak Grand Final," ujar pelatih Muhammad Anshori.

Dikatakan kekalah dari Papua lebih disebabkan anak-anak tampil dalam tekanan 

"Pemain kami tampil tidak lepas. Apalagi pengumpan utama kami yakni Mike tidak bermain karena cedera," jelasnya.

Namun di putaran empat besar nanti, Anshori mengaku bakal menyiapkan penampilan yang berbeda. Sementa itu tim Papua mengaku bangga bisa mengalahkan DKI yang pernah mengalahkan di arena Mini PON beberapa waktu lalu dengan skor 1-3.

Kali ini anak asuh Ayub Hidayat tersebut menang dengan skor meyakinkan, 3-0, yang masing-masing set 29-27, 25-20 dan 25-18.

"Kami terharu dengan kemenangan ini. Ini adalah pertandingan dan hasil yang luar biasa," ujar Asisten I Pelatih Voli Putri Papua Pedro Bertholomeus Lilipaly ditemui usai pertandingan.

Jalannya pertandingan pada set pertama berjalan alot dan terjadi kejar-mengejar angka antara kedua tim. Di penghujung set awal bahkan sempat empat kali terjadi deuce atau angka yang sama, hingga akhirnya tuan rumah unggul 29-27.

Set kedua tidak jauh berbeda dengan jalannya set awal, DKI Jakarta maupun Papua sama-sama menunjukkan permainan terbaiknya.

Namun, block-block Papua yang lebih efektif mampu membuat tuan rumah kembali unggul pada set kedua dengan skor 25-20.

Di set penentuan bagi Papua, kembali Balbina, Pasca dan kawan-kawan menunjukkan kualitasnya. Tambahan dukungan ratusan penonton yang tak berhenti bernyanyi sejak set awal membuat pemain tuan rumah semakin semangat. Pada set ketiga, Papua unggul dengan skor 25-18.

Menurut Pedro, selama latihan dan persiapan menghadapi PON XX, ia meminta anak asuhnya selalu fokus dan memperkuat pertahanan, baik itu block atau bertahan di depan, maupun kuat di defender atau bertahan belakang.

Strategi tersebut terbukti ampuh di lapangan, dan terlihat beberapa kali smash-smash keras dari tim DKI Jakarta mampu digagalkan, bahkan berbalik membuat angka untuk Papua.

Hasil tersebut membuat Papua berhasil menuntaskan dendamnya pada pertemuan sebelumnya di Jakarta dalam Mini PON, yang saat itu berkesudahan dengan skor 3-1 untuk tim Ibukota.

"Kekuatan hampir seluruh tim merata, terutama di posisi smasher atau penyerang. Tapi, pertahanan harus berbeda dan anak-anak menunjukkannya di lapangan," tutur mantan atlet voli putra nasional tersebut.

Grup W bola voli indoor putri diisi hanya tiga tim, yaitu Papua, DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. Pada laga perdana, Jumat (1/10), DKI Jakarta tanpa kesulitan mengandaskan Sulawesi Utara dengan tiga set langsung, masing-masing dengan skor 25-15, 25-17 dan 25-11.

Untuk laga berikutnya, Selasa, 5 Oktober 2021, hanya menyisakan pertemuan tuan rumah Papua dengan Sulawesi Utara.