RN - Pelawak Tukul Arwana harus mendapat perawatan akibat mengalami pendarahan otak. Penyakit yang dialami Tukul membuat sejumlah warganet mengaitkannya dengan vaksinasi yang belum lama ini diterima komedian 57 tahun itu.
BERITA TERKAIT :Pihak Rumah Sakit Pusat Otal Nasional (PON) menepis anggapan itu. Menurut Dirut RS PON dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS, tidak ada hubungan antara pendarahan otak dengan efek vaksinasi covid-19.
"Kami mengklarifikasi bahwa tidak ada hubungan antara stroke pendarahan otak yang disebabkan vasksin covid 19. Supaya masyarakat tidak ada salah paham," kata Mursyid dalam jumpa pers virtual, Jumat (24/9/2021).
Mursyid merasa perlu angkat bicara agar masyarakat tidak ragu untuk melakukan vaksinasi. Dia lalu menegaskan kembali jika sejauh ini belum ditemukan hubungan antara pendarahan otak dengan vaksinasi covid-19.
"Tidak ada. Apapun merk vaksinnya, belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin. Ini perlu kami klasifikasi. Secara ilmiah pun tidak ada hubungannya. Barangkali itu klarifikasi dari kami. Efek penyuntikan memang beberapa orang mengalami demam beberapa hari, rasa nyeri di bekas suntikan, itu efek biasa dan akan hilang, tidak akan menimbulkan dampak sama sekali," jelas Mursyid.
Sementara untuk kondisi Tukul, pihak rumah sakit enggan bicara banyak. Mereka menolak mengungkap kondisi Tukul karena terkait kode etik. Rumah sakit pun meminta media menanyakan kondisi Tukul kepada keluarga.
"Tidak bisa kami sampaikan karena berkaitan dengan rahasia medik pasien. Kami sesuai dengan aturan yang berlaku kami tidak akan menyampaikan mengenai kondisi pasien. Saya tidak berhak menyampaikan kondisi pasien, kami dilarang melanggar kode etik. Bisa ditanya ke keluarga atau ahli waris yang berhak sampaikan," papar Mursyid.
Sebelumnya diberitakan, Tukul harus dilarikan ke rumah sakit pada Rabu, 22 September 2021 setelah tidak sadarkan diri. Awalnya keluarga mengira Tukul hanya pusing biasa saat istirahat di rumah. Belakangan diketahui lomedian dengan kumis khas itu mengalami pendarahan otak.