RN - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Salah satunya adalah penyerahan blok Rokan oleh CPI (Chevron pacific Indonesia) kepada Pertamina Hulu Rokan membuka peluang bagi PGAS untuk meningkatkan pendapatan.
Proyek Blok Rokan diambil alih oleh Pertamina untuk 20 tahun ke depan. Dalam periode tersebut, PHR menargetkan untuk menghasilkan 160.000 barel per hari di tahun 2021, dan diharapkan akan terus meningkat menjadi 180.000 barel per hari di tahun berikutnya.
BERITA TERKAIT :Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya dalam risetnya 20 Agustus 2021 menilai, hal tersebut akan bertranslasi kepada pendapatan stream tambahan bagi PGAS berupa oil transportation dengan margin sekitar US$ 1,8 per barel, yang dapat meningkatkan pendapatan hingga US$ 100 juta setiap tahunnya.
“Saat ini pendapatan melalui oil transportation hanya mencapai US$ 3,9 Juta atau 0,54% dari total pendapatan pada kuartal I-2021. Sehingga kerjasama dengan PHR, berpotensi untuk meningkatkan porsi pendapatan oil transportation hingga menjadi 4% dari total pendapatan perseroan ke depannya,” tulis Timothy dalam risetnya.
PGAS sejauh ini juga aktif dalam menjalin berbagai kolaborasi untuk meningkatkan kinerjanya. Yang tebaru adalah ditandatanganinya MoU (Memorandum of Understanding) oleh PGAS dengan PT PAL yang akan memulai serangkaian kerjasama seperti program gas for marine yang mengkonversi kapal, pengembangan dan pembangunan LNG carrier serta pasokan LNG ke kilang Cilacap, Teluk Lamong dan FSRU di beberapa lokasi.
Timothy melihat, melalui kolaborasi tersebut, PGAS akan sangat diuntungkan, karena PT PAL memiliki pengalaman teknis yang luas di bidang peralatan industri minyak dan gas, serta pembangkit listrik.
Sehingga diharapkan PGAS dapat menyerap ilmu dan pengembangan teknologi ke depannya.