RN - Kemacetan terjadi di sejumlah jalan perbatasan yang ingin masuk ke wilayah Jakarta saat PPKM darurat, Senin (6/7). Kemacetan lantaran banyak perusahaan masih mewajibkan masuk kantor.
Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul menilai, kemacetan di Jakarta lantaran daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) tidak tegas.
"Bodetabek harus konsisten, jangan hanya himbauan lalu sebar ke media. Harus ada langkah kongkrit. Gimana mau Corona reda kalau warga Bodetabek tetap ke Jakarta," tegas Adib kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (6/7).
BERITA TERKAIT :Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) ini menilai warga Bodetabek yang datang untuk kerja di Jakarta tidak salah. "Mereka tetap berangkat dan untung-untungan saja kan. Karena tidak ada penyekatan dan Bodetabek longgar jadi bisa masuk ke Jakarta," tegasnya.
Adib meminta kepala daerah di Bodetabek bisa tegas dan konsisten. "Kalau hanya Jakarta yang tegas ya sama saja bodong," sindirnya.
Berdasarkan akun Instagram @jktinfo, kepadatan kendaraan misalnya terjadi di Kalimalang. "Astaga, gimana mau masuk kerja. HRD, tolong mengerti. Malah disuruh cari jalan tikus," tulis caption dalam foto tersebut, Senin (5/7).
"Udah lewat-lewat gang pas keluar jalan raya tetap saja kena tutup lagi, setiap pertigaan ke jalan raya ditutup. Mana susah sudah padat. Jalan Raya Kalimalang, Bekasi," sambungnya.
Kepadatan kendaraan ini juga terjadi di Salemba UI, Jakarta Pusat serta di Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan Salemba Raya.
"Penutupan sebagian jalan karena PPKM, efeknya macet dimana-mana," ujarnya.
Selain itu, sejumlah kendaraan dari arah Tangerang mengarah ke Jakarta dilakukan putar balik. "PPKM??? Jalan Semanan Raya, Kalideres," tulis dalam foto di akun tersebut.
"Tolong yang enggak masuk kategori jangan pada maksa dong. Lenteng Agung, Jakarta Selatan," tulis caption foto tersebut.