RN - Ajakan dan himbauan revolusi di tengah situasi pandemik Covid -19 dinilai aneh dan memperkeruh suasana.
Semestinya, daripada membuat ‘panas’ suasana. Lebih baik para generasi muda calon - calon pemimpin bangsa di masa depan itu ikut berperan aktif memberantas coronavirus.
“Di tengah situasi pandemik Covid -19 perilaku adik - adik mahasiswa jadi serba aneh. Aspirasinya tidak tanggung-tanggung ingin lakukan Revolusi di Indonesia. Coba kita tanya pada mereka, apakah mereka tahu artinya Revolusi?,” sesal Wasekjen JARI 98, Donny Fraga Wijaya kepada radarnonstop.co, Jumat (2/7/2021).
BERITA TERKAIT :“Apakah mereka tahu apa yang namanya Anatomi Revolusi dan apakah mereka tahu syarat untuk lakukan Revolusi? Sementara buat jajan dan indekos saja masih minta sama orang tua dan teman - temannya. Gimana mau Revolusi? Apakah sudah miliki Nyali dan Nyawa rangkap ketika mereka di serang oleh Covid-19 varian Delta saat menggelar demonstrasi,” beber Donny.
Donny lantas menyarankan, daripada gembar - gembor soal revolusi, lebih baik para adik - adik mahasiswa membantu pemerintah bersatu pada melawan Covid 19.
“Ini jauh lebih baik. Membuat suasana hati rakyat teduh. Bukan malah sebaiknya bikin gaduh yang ujung - ujungnya bikin semaput para penderita Covid -19. Sebab, kegaduhan membuat kecemasan dan berdampak pada turunnya imun tubuh,” jelasnya.
Oleh karena itu, membuat gaduh dengan gerakan - gerakan yang tidak masuk akal saat ini sangat berisiko.
“Dosa besar yang akan adik - adik mahasiswa tidak ketahui soal psikologis di lapangan. Bukan malah dipuji, bahkan bisa sebaliknya. Saya tidak ingin adik - adik mahasiswa ditunggangi politisi busuk yang ngebet ingin jadi Presiden RI,” katanya.
“Kalian adalah cikal bakal pemimpin republik ini. Ubah pola pikir dan metode gerakan agar kalian dicintai Rakyat Indonesia. Berikan kontribusi terbaik berupa edukasi buat rakyat bukan provokasi,” tambahnya.
Selanjutnya Donny juga mengatakan saat ini Presiden Jokowi bersama jajarannya sedang berjuang mati - matian menangani persoalan Covid -19.
“Hargai pengorbanan dan kerja keras mereka. Itu baru namanya Putera Putri Indonesia yang baik dan terbaik. Kalau Pak Jokowi diberi predikat sebagai tukang Ngutang, uang itu dipakai buat kebutuhan rakyat Indonesia bukan untuk kepentingan pribadi, termasuk BANSOS yang kalian nikmati sendiri. Perbanyak istigfar dan mohon ampunanNya, kita semua masih tersandera dengan Covid -19,” pungkasnya.