Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Corona Malaysia Bisa Parah, Jangan Sampai Nular Ke Indonesia

NS/RN | Kamis, 27 Mei 2021
Corona Malaysia Bisa Parah, Jangan Sampai Nular Ke Indonesia
Ilustrasi
-

RN - Corona gelombang kedua mulai merambah ke mana-mana. Setelah India, Malaysia diperkirakan akan parah.

Dalam kasus harian ditemukan adanya peningkatan pesat dan telah melampaui tren India ketika kritis. Hal ini berdasarkan situs statistik Our World in Data. 

India telah mengalami gelombang kedua yang menghancurkan sejak April dan memiliki beban kasus Covid terbesar kedua di dunia.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Prabowo Beda Dengan Jokowi, Kini Indonesia Lebih Disegani Malaysia 

Dilansir dari CNBC International, infeksi Covid-19 secara harian di Malaysia dalam satu pekan terakhir telah melampaui India. Pada Selasa, Malaysia melaporkan 205,1 kasus per 1 juta penduduk dalam satu pekan, sementara India 150,4 per 1 juta penduduk. 

Secara umum, jumlah kasus Covid-19 sebenarnya lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, terutama karena kurangnya pengujian. Di India, beberapa penelitian menemukan bahwa kasus kemungkinan besar tidak dilaporkan.

Namun, itu bukan pertama kalinya Malaysia mengalahkan India. Our World in Data menunjukkan bahwa kasus harian Malaysia per satu juta orang juga lebih tinggi daripada di India antara 15 November tahun lalu dan 27 Maret 2021.

Negeri Jiran ini memang tengah berjuang melawan lonjakan kasus virus corona sejak beberapa bulan terakhir di 2020. Sejak itu, pemerintah telah memperketat pembatasan beberapa kali, meski tidak melakukan lockdown penuh.

Negara itu melaporkan peningkatan tertinggi dari 7.478 kasus virus korona pada hari Rabu, menjadikan infeksi kumulatif menjadi lebih dari 533.300, berdasarkan data kementerian kesehatan. Lebih dari 2.300 orang telah meninggal dan 700 orang yang terinfeksi berada di unit perawatan intensif.

Dr Noor Hisham Abdullah, direktur jenderal kesehatan Malaysia, mengatakan dalamcuitan Twitter hari Selasa bahwa kasus Covid-19 harian negara itu "mengikuti tren eksponensial" dan dapat memicu "lonjakan vertikal."

Dia bahkan memperingatkan agar Malaysia bersiap menghadapi situasi terburuk dan mendesak orang untuk tinggal di rumah untuk memutus rantai penularan.

Peningkatan pesat terjadi ketika Malaysia - dan banyak negara berkembang di seluruh dunia - berjuang untuk mengamankan pasokan vaksin Covid.

Malaysia telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Oxford University-AstraZeneca, dan perusahaan bioteknologi Cina, Sinovac. Pemerintah mengatakan akan memvaksinasi 80% populasi hingga akhir tahun, tetapi hanya sekitar 5% yang telah menerima setidaknya satu dosis sejauh ini.