RN - Lonjakan Kasus Positif Covid-19 terjadi juga di Jakarta Timur. Sebanyak 106 orang dinyatakan positif pasca libur Lebaran 1442 H ini. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut terjadi di RT 003, RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Dikutip dari beritasatu.com, Hal itu berdasarkan hasil tes PCR terhadap 690 warga di RT 003 Cilangkap tersebut dan seorang warga baru menjalani tes PCR hari Senin (24/5/2021).
“Jadi, total hingga hari ini sebanyak 106 orang yang positif Covid-19 dan tersisa satu orang dari warga RT 003 ini yang belum di-swab PCR, dia hari ini baru di-swab di Puskesmas,” kata Ketua RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rosiadi, Senin (24/5/2021).
BERITA TERKAIT :Pramono Menang Telak, Ridwan Kamil Masih Ngarep 2 Putaran
PKS Kasih Selamat Ke Anies Bawa Pramono Jadi Gubernur DKI, Mulyono Gak Laku Dong?
Ke-106 orang yang positif Covid-19 ini merupakan klaster Lebaran atau silahturahmi Lebaran 2021. Karena jumlah warga yang positif Covid-19 ini banyak, maka RT 003 ini diberlakukan micro lockdown selama 14 hari dari 18 Mei hingga 2 Juni 2021 mendatang.
Rosiadi menjelaskan, dari 691 warga RT 003 Cilangkap, sebanyak 686 orang yang sudah mengikuti swab massal dengan hasil 104 yang positif Covid-19. Sementara satu keluarga yang terdiri dari empat orang mengikuti swab PCR dari kantornya dengan hasil dua orang positif Covid-19.
“Dari 104 orang positif Covid-19, yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 20 orang, kemudian yang ke Wisma Atlet sebanyak 67 orang dan isolasi mandiri (di rumah masing-masing) 17 orang. Lalu dua orang telah sembuh dari Rumah Sakit Pasar Minggu dan telah kembali ke rumahnya masing-masing,” jelasnya.
Rosiadi belum menerangkan keberadaan dua warga yang positif Covid-19 dari hasil PCR kantornya.
Rosiadi mengatakan selama 14 hari ke depan, warga dilarang keluar masuk area RT kecuali untuk kepentingan-kepentingan mendesak. Apalagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ada dua orang yang sudah minta izin karena kepentingan pekerjaan dan sekolah, kita pertimbangan dan harus berdasarkan persetujuan dokter atau tim medis. Kita imbau agar tidak keluar dulu,” tandas dia.
