Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mau Beli Peternakan Sapi Di Belgia, Erick Thohir Siap-Siap Aja Kena Dibully?

NS/RN/NET | Rabu, 05 Mei 2021
Mau Beli Peternakan Sapi Di Belgia, Erick Thohir Siap-Siap Aja Kena Dibully?
Ilustrasi sapi Belgia.
-

RN - Menteri BUMN Erick Thohir diminta siap-siap. Sebab, rencana membeli peternakan sapi di Belgia melalui BUMN bakal diprotes. 

Erick pastinya bakal kena bully. Apa alasan Erick? 

"Rencana ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan peternakan di Indonesia dengan di Belgia. Konteksnya ini harus dilihat secara proporsional. Bukan berarti kita anti peternak Indonesia," kilah Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/5/2021).

BERITA TERKAIT :
Bos Garuda Indonesia Mau Didepak Seperti Pertamina, Irfan Setiaputra Sudah Dapat Bocoran?
Marger BUMN Ala Erick Thohir, Solusi Atau Cuma Gengsi?

Ia mengatakan, jika BUMN membeli peternakan di Belgia, nantinya fasilitas dan para ahli di peternakan tersebut bisa diberdayakan untuk membantu meningkatkan produktivitas peternakan Indonesia.

"Kalau BUMN punya ternak sapi di luar negeri, berarti kan kita bisa memberdayakan fasilitas dan expertise yang kita punyai untuk untuk membantu peternak Indonesia," papar Erick Thohir.

Terutama untuk memperbanyak populasi sapi betina yang masih sangat minim di Indonesia, dan juga menciptakan sapi hasil persilangan.

"Terutama dari segi pengadaan sapi betina yang memang jumlahnya sangat kurang. Belum lagi teknologi supaya sapinya bisa disilangkan, supaya bagus," imbuh dia.

Menurutnya, lebih baik membeli peternakan di Belgia daripada menghabiskan uang hanya untuk impor daging sapi dan sapi dari pengusaha di luar negeri.

Selain itu, Erick Thohir mengatakan, biaya ternak sapi di Indonesia memang lebih tinggi ketimbang di luar negeri.

"Ketika kita membiayai atau membesarkan sapi di Indonesia, harganya lebih mahal dari yang diimpor. Nah itu yang kita harus betulkan struktur harganya, bukan berarti kita mau impor terus gitu. Tapi kita justru melihat bagaimana susunan harga daripada ini harus kita perbaiki," tandas Erick.