Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jika Tak Ganggu AHY, Demokrat Bakal Bantu Moeldoko Untuk Rebut Kursi Gubernur DKI

NS/RN/NET | Jumat, 02 April 2021
Jika Tak Ganggu AHY, Demokrat Bakal Bantu Moeldoko Untuk Rebut Kursi Gubernur DKI
-

RN - Partai Demokrat (PD) kubu AHY terus mengajak islah. Bahkan, dia menawarkan Moeldoko untuk bergabung bersama-sama membesarkan partai. 

Bukan hanya itu, tapi kubu AHY juga menjanjikan Moeldoko kursi Gubernur DKI Jakarta jika bergabung. 

Elit PD Rachland Nashidik mengatakan kalau partainya siap menerima jika Moeldoko ingin gabung. Pihaknya siap membantu jika Moeldoko ingin maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Biar Kecil Tapi Sombong, PPP Ogah Diajak Koalisi PDIP Di Pilkada DKI 
Pilkada DKI Butuh Duit Sampai Rp 1 Triliun, Kang Emil Cuma Punya Harta 23,76 Miliar?

Hal itu disampaikan, Rachland melalui akun Twitter-nya yang diunggah Rabu (31/3/2021). Rachland mengungkap pihaknya bisa membantu bila Moeldoko ingin berkompetisi secara sehat.

"Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko berkeinginan menjadi anggota Partai pimpinan Agus Yudhoyono. Ketua Bapilu @Andiarief__ akan membantunya bila ia ingin maju berkompetisi secara sehat menjadi Cagub DKI dalam pilkada mendatang. You are warmly welcome!," demikian cuitan Rachland.

Terpisah, Sekretaris Bappilu PD, Kamhar Lakumani, mengakui pihaknya membahas perihal kontestasi Pilgub DKI. Namun, tidak membahas potensi keikutsertaan Moeldoko.

"Di Bappilu belum ada pembahasan tentang Pilgub DKI yang mengikutkan Moeldoko. Sebelumnya yang telah kami bahas masih seputar kader-kader internal Partai Demokrat yang potensial untuk diusung," ujarnya.

Kamhar menilai cuitan Rachland hanya sekadar satire. Sebab, sampai saat ini belum ada wacana PD untuk membawa Moeldoko dalam Pilgub DKI.

Saat ini Moeldoko memang kalah skor 1-0 dengan AHY. Menkumham Yasonna Laoly menolak pendafatran PD hasil Kongres Luar Biasa alias KLB.