RN - Suhu internal Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta lagi panas. Beberapa calon yang ingin menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mulai kasak-kusuk.
Sederet nama baik dari pengurus PWNU, tokoh NU hingga politisi ikut meramaikan bursa pemilihan yang akan digelar pada bulan April 2021. Warga Nahdliyin di ibukota tidak lepas dari orang-orang Betawi sebagai penduduk asli ibukota.
Beberapa tokoh Betawi seperti Fauzi Bowo (Foke) dan Saefullah pernah memimpin NU DKI Jakarta. Ditangan dua birokrat ini, NU selalu teduh dan tidak terseret dalam arus politik di ibukota.
BERITA TERKAIT :Sebagai rumah tinggal ulama, NU memang selayaknya dimpimpin oleh orang yang tidak berlatar belakang politik. Apalagi orang tersebut adalah pengurus teras parpol.
Dari sederet nama calon, beberapa politisi mulai melirik kursi NU. Mereka adalah Nusron Wahid (Golkar) dan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (PKB). Dari internal ada nama H Tatang Hidayat dan Syamsul Maarif.
Nah, hanya Marullah Matali yang saat ini menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta yang digadang-gadang menjadi Ketua PWNU DKI Jakarta. Marullah, adalah NU tulen dan putra Betawi asli.
Dia berkarir sebagai PNS. Marullah pernah menjabat sebagai Wali Kota Jaksel. Dia dikenal santun dan paham soal gerakan NU. Tapi, Marullah bukan tipe ambisius untuk mengejar jabatan.
Dalam beberapa kesempatan, Marullah enggan menjawab soal dirinya digadang-gadang menjadi Ketua PWNU DKI Jakarta. Niat Marullah hanya satu yakni mengabdi buat ummat.
Pria berusia 55 tahun ini merupakan putra Betawi yang telah mendedikasikan hidupnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1996.
Dia juga pernah bertugas sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan. Selain itu, jebolan University Islam Madinah, Saudi Arabia juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta.
Hingga kini Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jakarta belum menentukan pilihan siapa yang bakal didukung untuk memimpin PWNU DKI Jakarta.