Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
"Seperti Menampar Wajah Anies"

FPPJ: Formula E Bangkitkan Ekonomi Tapi Dirut Jakpro-nya Kenapa Kusut?

NS/RN | Jumat, 26 Maret 2021
FPPJ: Formula E Bangkitkan Ekonomi Tapi Dirut Jakpro-nya Kenapa Kusut?
Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto.
-

RN - Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto kembali dikritik. Wahyu dituding kusut dalam menjalankan amanah pengelenggaraan balapan Formula E. 

Hal ini ditegaskan Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah kepada wartawan, Jumat (26/3). "Audit BPK adalah fakta dan bukti kalau dirut dan bos di Jakpro kusut. Saya dengar banyak kasus di Jakpro yang saat ini sedang ditangani penegak hukum," tegasnya.

Aktivis Jakarta yang biasa disapa Rian ini menilai, kinerja Wahyu seperti menampar wajah Anies Baswedan. Karena, konsep balapan Formula E untuk membangkitkan ekonomi rakyat di Jakarta dan nasional. 

BERITA TERKAIT :
Dukung Jakarta Kota Global, JIP Optimalkan SJUT Dari Telekomunikasi Hingga Air
JIP Bakal Bangun 84,5 kilometer SJUT di 20 Ruas Jalan Jaktim dan Jaksel

"Karena mata dunia akan tertuju ke Monas. Lha ini kalau kusut apakah namanya tidak menampar wajah Anies. Yang menjadi tanda tanya adalah apakah Jakpro ini ada agenda politik?," sindirnya.   

Diketahui, PT Jakpro ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengurusi hajatan Formula E di Jakarta. Tapi, hasil audit BPK kalau duit commitment fee sebesar Rp984,31 miliar kepada Formula E Operation terkait musim penyelenggaraan tahun 2019 dan 2020 malah bermasalah.

"Saya harap ada pembenahan dan kocok ulang dijajaran direksi Jakpro. Jakpro adalah BUMD kelas I tapi kalau dikelola orang-orang kusut ya hasilnya kusut dong. Kami kasihan dengan Anies yang sudah kerja keras membangun Jakarta tapi di bawahnya kusut dan semraut? Saya katakan dari awal kalau Pak Dirut sebaiknya mundur saja sebelum dinonaktifkan?," desak Rian. 

Seperti diberitakan, PT Jakpro memastikan dana commitmen fee yang sudah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E tidak akan hangus. Sebab, ajang balap Formula E tidak dibatalkan, tetapi hanya ditunda pelaksanaannya pada tahun 2022.

"Dana tersebut tidak hangus, karena Jakarta E-prix ditunda hingga tahun 2022, maka uang yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk event di tahun 2022. Kita tidak membatalkan Formula E di Jakarta, hanya menunda saja. Karena itu, commitment fee yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk pelaksanaan event ini 2022 nanti ," kata Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M Maulana dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Rabu (24/3).

Maulana mencontohkan, dalam penyelenggaraan Formula 1 commitment fee yang perlu dibayarkan itu bisa mencapai 40 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 547 miliar untuk kota di luar Eropa. 

Ia mengungkapkan, commitment fee dalam Formula E akan dikembalikan berupa pembiayaan logistik acara, biaya penginapan para pembalap dan timnya yang berjumlah hampir 2 ribu orang. Kemudian, sambungnya, pembuatan tribun acara, hadiah bagi para pemenang, biaya sertifikasi event ini agar sesuai dengan standar Internasional.

"Termasuk juga airtime televisi internasional yang menyiarkan kegiatan ini secara langsung, di mana wajah Jakarta akan tampil di dalamnya dan menjadi sorotan dunia," jelasnya.

Maulana menambahkan terkait persiapan penyelenggaraan Formula E 2022. Dia mengatakan, saat ini sedang dilakukan diskusi dengan pihak swasta untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta.