RADAR NONSTOP - Meski tiga bidang lahan belum dibayar. Pelebaran jalan joglo, Kembangan, Jakarta Barat tetap berlanjut.
Selama proses pembangunan, lajur jalan dari arah pos pengumben menuju kawasan joglo dialihkan menggunakan jalur berlawanan dari joglo.
Sayangnya, kondisi ini tidak ditopang oleh rambu-rambu dan lampu penerang jalan. Otomatis sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas.
BERITA TERKAIT :Kecelakaan kerap terjadi di kawasan ini lantaran penerangan yang kurang dan kondisi jalan yang masuk dalam jalur cepat.
“Kalo orang yang tidak suka melintas pasti ngebut aja. Dan ngga tau kalo dibelokin, ini kan bahaya,” ucap Tarkim, 36, pedagang disekitaran lokasi.
Tarkim menyambut baik dengan pelebaran jalan ini, selain mempengaruhi kecelakaan di kawasan itu. Pembangunan jalan dapat memperlancar arus lalu lintas terutama saat pagi dan sore hari di jam sibuk.
“Kalo macet sampai sampai berjam jam, karena jalannya sempit,” kata Tarkim.
Disisi lain, proses ini menjadi titik terang pembangunan yang mangkrak selama puluhan tahun. Semenjak di rencanakan pelebaran tahun 1998 lalu, pelebaran jalan berkembang secara sedikit.
Camat Kembangan, Agus Ramdhani mengatakan saat ini masih ada 3 bidang yang belum dibebaskan dan masih dalam tahap konsiyasi, yakni Masjid Jami Al Mubarok, rentetan bengkel las, dan satu lokasi depan ruko.
Ketiga bidang itu membuat penyempitan jalan terlihat di Jalan Joglo. “Masih dalam tahap negosiasi,” kata Agus saat dihubungi wartawan, Selasa (6/11).
Mempercepat pelebaran jalan Joglo, Agus menegaskan pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk menyelesaikan masalah Masjid Jami Al Mubarok. Sebab diketahui masjid itu berdiri di tanah wakaf.
“Nanti seperti apa masih dalam tahap komunikasi,” kata Agus.
Meski demikian terhadap pelebaran jalan Joglo, Agus telah meminta Lurah Joglo, Walman berkomunikasi dengan warga memastikan tiga bidang tanah mau dilepaskan. Sehingga proses perampungan jalan bisa terselesaikan cepat.
Terpisah, Ketua Pengurus Masjid Jami Al Mubarok, Lukman membantah bila pihaknya membuat lama pembebasan. Menurutnya baik pengurus masjid, masyarakat dan tokoh masyarakat pun mendukung bila proyek pelebaran Jalan Joglo Raya diteruskan.
Ia membantah bila pihaknya disebut menolak. Menurutnya yang menjadi masalah, karena baik Lurah maupun Camat belum pernah melakukan komunikasi dengan pihaknya.
“Semua masyarakat di sini sampai pengurus masjid pun mendukung jalannya proyek pelebaran Jalan Joglo Raya itu ya. Tidak ada penolakan sama sekali," tegasnya.
Meski demikian, untuk melepaskan tanah wakaf yang kini telah terbangun masjid. Lukman mengatakan pihaknya bersiap angkat kaki dari masjid, asalkan Pemprov mengganti tanah masjid termasuk pembangunannya.
“Warga mau masjidnya tetap ada dan kemudian diperbaharui dengan luas lahan 1200 meteran persegi," tutupnya.
Sementara itu, pembangunan jalan joglo dekat ruko Puri Botanical sudah selesai dibebaskan. Pembangunan jalan sudah dilakukan sebulan lalu, jalan itu kini memasuki betonisasi.
Beberapa pekerja kini telah membongkar sebagian sparator yang berada ditengahnya. Beberapa petugas lainnya kemudian membuat rangka jalan untuk beton jalan. Pembangunan diperkirakan akan selesai sebelum tengah bulan ini.