RN - Pertemuan Prabowo Subianto dengan Airlangga Hartarto dikaitkan dengan politik. Walau Pilpres 2024 masih jauh, tapi merajut koalisi sejak dini memang penting.
Sebagai Ketua Umum Gerindra, Prabowo bakal dimunculkan lagi sebagai kandidat calon presiden. Apalagi, hasil survei-nya selalu besar.
Walau sudah tiga kali maju di pilpres dan selalu keok, bukan berarti peluang Menteri Pertahanan itu kecil. Begitu juga dengan Airlangga.
BERITA TERKAIT :Sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan. Sayangnya jika disurvei, elektabilitas Menko Perekonomian ini selalu di bawah 3 persen.
Sejarah mencatat, Golkar dikenal sebagai partai yang tidak solid jika pilpres. Kader dan tokoh seniornya pasti ada saja yang membelot ke calon lain ketika pilpres.
Apakah Airlangga bisa menyatukan itu semua?
Jika duet Prabowo-Airlangga terjadi maka Golkar dan Gerindra harus kerja keras. Diketahui, dalam simulasi terbuka survei yang digelar LSI, Prabowo dipilih oleh 22,5 persen responden.
Lalu, temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei bulan Oktober 2020.
Sedangkan Airlangga selalu terpuruk jika disurvei. Lembaga Survei Indonesia (LSI) misalnya, Airlangga tak ada dalam pilihan utama responden, saat ditanya siapa presiden yang tepat jika Pilpres diadakan sekarang. Airlangga hanya mendapat 0,1 persen.
Nama Airlangga bahkan tak muncul dari simulasi 14 nama tertutup yang diulas oleh LSI dalam survei tersebut. Nama-nama yang masuk masih didominasi nama lama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Nama Airlangga sedikit lebih baik dalam sigi yang dilakukan oleh Survei Indikator Politik pada Oktober 2020. Namanya muncul dari 15 nama yang disimulasi tertutup oleh Indikator Politik.
Hasilnya, meski nama Airlangga tak diperhitungkan pada Februari dan Mei 2020, namun pada Juli 2020 namanya mulai naik ke 0,3 persen dan pada September 2020 naik lagi menjadi 1,2 persen. Dari survei ini, Airlangga menunjukan peningkatan yang lebih baik dibanding Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, atau bahkan beberapa nama kuda hitam seperti Erick Thohir dan Tito Karnavian.
Sama dengan beberapa sigi lain, Survei dari Indometer yang dirilis pada Februari 2021 lalu menunjukan nama-nama seperti Prabowo, Ganjar, dan Ridwan masih yang teratas dalam Capres 2024. Dalam survei ini, nama Airlangga bahkan tak mencapai 1 persen.