RN – Aliran sesat di daerah Pandeglang menggelar ritual mandi telanjang bareng di sebuah perkebunan sawit. Alhasil, pimpinan aliran sesat tersebut diamankan kepolisian.
Dalam tayangan video yang beredar, tampak belasan warga sedang mandi bersama-sama sambil mengikuti ritual keagamanan di lokasi penampungan air di area kebun sawit milik sebuah perusahaan. Seorang di antaranya mereka tampak memimpin jalannya ritual. Namun ada yang aneh, dalam ritual tersebut mereka semua tidak mengenakan busana.
Polsek Cigeulis menangkap 16 orang terkait aliran sesat di Kabupaten Pandeglang, Banten. Mereka diamankan usai beredar video mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak dalam kondisi tanpa busana yang hebohkan warga setempat.
BERITA TERKAIT :Turut diamankan pula Arya (52), pemimpin aliran kepercayaan sesat, yang juga warga Kampung Polos, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Cimanggu.
Arya diduga mengajak anggota yang lain mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana yang diikuti 16 orang, terdiri dari lima orang perempuan, delapan laki-laki dan tiga anak-anak.
Kegiatan ritual tersebut diketahui baru dilaksanakan satu kali dengan tujuan membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan agar lebih baik.
Saat ini, pimpinan beserta anggota aliran sesat ini diamankan Sat Intelkam Polres Pandeglang yang dipimpin Kasat intelkam AKP Sely Eldiansyah beserta Polsek Cigeulis.
Satintelkam dan Polsek Cigeulis melakukan evakuasi anggota aliran yang diduga sesat ke Polsek Cigeulis, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, semua penganut aliran tersebut dibawa ke Polres Pandeglang.
Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi membenarkan jika jajarannya telah mengamankan sejumlah orang diduga penganut aliran sesat.
"Betul saat ini sudah kami amankan, dibawa ke Polres. Kami masih pengamanan ke Polres," katanya kepada wartawan.
Sementara, informasi diperoleh wartawan, bahwa pimpinan aliran mengadopsi dari ajaran Hakekok. Aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa Abah Edi (almarhum).
Kemudian ajaran ini diteruskan Arya dengan ajaran Balaka Suta pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.