RN - Jagat maya masih ramai bicara kudeta Partai Demokrat (PD). Bahkan, meme-meme yang membully SBY menghiasi Twitter.
Sejak Sabtu (6/3/2021), tagar #KarmaPolitikSBY trending topik. Akun @JodiTriyadi memasang foto SBY saat mencium tangan Gus Dur. Begitu juga Moeldoko saat cium tangan SBY.
Akun @mangudinkus memasang foto Cak Imin dan Gus Dur dengan menulis Kilas Balik Cak Imin vs Gus Dur. #KarmaPolitikSBY
BERITA TERKAIT :@hnjoyo: Miris ya nasibnya Pak Agus ! Bapaknya yang salah , justru anaknya yang kena getahnya.
Hingga berita ini diturunkan, #KarmaPolitikSBY sudah sekitar 5,813 tweet.
Seperti diberitakan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY mengaku prihatin dengan adanya sosok yang memiliki kekuasaan tengah mengusik partainya. Padahal, selama 10 tahun menjadi presiden sebelumnya, ia tak pernah merusak partai lain.
"Selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina, tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain, seperti yang kami alami saat ini," ujar SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (5/3).
Ia mengatakan, praktik politik yang dipertontonkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak mencerminkan sikap kesatria. Tak segan, ia menyebut Moeldoko dan pelaku kudeta benar-benar tega melakukan ini kepada pihaknya.
"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara ini, banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya KSP Moeldoko bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ujar SBY.
Moeldoko justru hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira yang pernah bertugas dalam jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). SBY pun meminta maaf karena pernah menunjuk Moeldoko sebagai panglima TNI ketika dia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ujar SBY.
Kendati demikian, ia mengaku tetap yakin dengan Presiden Joko Widodo memiliki integritas dan kearifan dalam menyikapi gerakan pengambilalihan Partai Demokrat. Pemerintah dan negara juga tetap dipercaya SBY akan bertindak adil terhadap permasalahan ini.
"Saya tetap percaya bahwa Bapak Presiden Jokowi memiliki integritas dan kearifan dalam menyikap gerakan pendongkelan dan perebutan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah ini," ujar SBY.