RN - Alhamdulillah. Kasus Corona di Jakarta sudah mulai menurun.
Kasus harian virus mematikan itu terus nyungsep. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan penurunan kasus berhubungan dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, penambahan kasus harian COVID-19 sempat mencapai angka tertinggi sebanyak 4.213 pada 7 Februari 2021. Setelah itu, kasus harian cenderung menurun. Berikut rincian datanya dalam satu pekan terakhir:
BERITA TERKAIT :1. 22 Februari 2021: 2.471*
2. 23 Februari 2021: 782*
3. 24 Februari 2021: 782*
4. 25 Februari 2021: 1.581*
5. 26 Februari 2021: 1.661
6. 27 Februari 2021: 1.737
7. 28 Februari 2021: 2.098
8. 1 Maret 2021: 2.058
9. 2 Maret 2021: 578*
Selain itu, daerah zona merah di Jakarta juga sudah hilang.
"Banyak faktor yang menyebabkan angka kesakitan itu turun. Pertama, tentunya upaya-upaya yang sudah berjalan selama ini melalui penguatan 3M sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata masyarakat tentunya juga punya efek yang positif," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).
Selain itu, jumlah testing COVID-19 di Ibu Kota juga saat ini tidak lagi meningkat. Hal itu disebabkan karena testing yang dilakukan lebih kepada warga yang memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19.
"Kedua testing di kita saat ini kondisinya tidak meningkat sekali karena testing itu kan tergantung dari kasus positif. Kenapa? Karena sebagai yang kita tes yang kontak erat dari kasus positif. Jadi testing tetap kita pertahankan, standar WHO tetap kita jalankan, jaga, jangan sampai turun di bahwa standar WHO," terangnya.
Lalu, apakah vaksinasi COVID-19 juga mempengaruhi laju penurunan kasus positif COVID-19 di Ibu Kota? Menurut Widyastuti hal itu perlu kajian lebih lanjut.
"Untuk bisa menurunkan angka tentu dibutuhkan penelitian, pengkajian yang lebih mendalam karena untuk bisa muncul terbentuk antibodi di dalam tubuh adalah setelah 28 hari suntikan vaksinasi," ungkapnya.