RN - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma digaungkan oleh PDIP bakal didorong menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jika diadu dengan Emil Elistianto Dardak tetunya pertarungan akan seru.
Basis suara Risma dan Dardak tidak jauh berbeda. Sama-sama pernah mengabdi di Jawa Timur, Risma dan Dardak tentunya akan adu kekuatan.
Dardak yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur memang belum secara terbuka akan meninggalkan Khofifah Indar Parawansa.
BERITA TERKAIT :Bicara popularitas, nama Risma memang lebih unggul dari Dardak. Dari hasil survei Median, nama Risma 23,5% sedangkan Dardak belum terekam namanya.
Popularitas dan elektabilitas dalam Pilkada DKI biasanya tidak begitu terpengaruh. Karena, calon yang surveinya rendah belum tentu kalah.
Begitu juga dengan calon yang surveinya tinggi, belum tentu bisa menang. Diketahui, Demokrat sudah menyiapkan 9 kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Dari sembilan nama, ada Emil Elistianto Dardak (Wagub Jatim) dan Dede Yusuf Macan Effendi (Mantan Wagub Jabar, saat ini Pimpinan Komisi X DPR-RI).
Dardak dan Dede Yusuf diyakini mampu menandingi jago dari PDIP yakni Risma yang saat ini menjabat sebagai Mensos.
Bappilu DPP Partai Demokrat menyiapkan sembilan kader untuk maju Pilkada DKI Jakarta, meski jadwalnya masih dinamis, November 2024 atau digelar 2022.
"Pada saatnya nanti, seperti apa pun perkembangannya PD siap. Sikap dan pandangan kami tak bergeser, tetap memperjuangkan 'normalisasi' pilkada," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Jumat (19/2/2021).
Kamhar mengatakan, ini seirama dengan aspirasi mayoritas rakyat sebagaimana terpotret pada hasil survei dari berbagai lembaga survei yang menghendaki tetap adanya pilkada pada 2022 dan 2023 untuk daerah-daerah yang akan berakhir masa jabatan kepala daerahnya, termasuk DKI Jakarta .
Dia menyatakan, DKI Jakarta merupakan etalase politik nasional, bahkan sebelumnya dikenal sebagai pilkada cita rasa pilpres. Karena itu, Partai Demokrat menyiapkan dan memberi kesempatan kepada sembilan kader terbaik untuk tampil merebut hati dan pikiran rakyat. Semuanya adalah kader dengan pengalaman dan jam terbang yang memadai, baik pengalaman di eksekutif, legislatif ataupun keduanya.
Terdapat tiga kader yang berpengalaman di legislatif yaitu:
1. Santoso (Komisi III DPR-RI/Ketua DPD Partai Demokrat Prov. DKI Jakarta)
2. Hinca Panjaitan (Komisi III DPR-RI)
3. Didik Mukrianto (Komisi III DPR-RI.
Selanjutnya, juga ada tiga kader yang berpengalaman di eksekutif yaitu:
1. M. Ridho Ficardo (Mantan Gubernur Lampung)
2. Emil Elistianto Dardak (Wagub Jatim)
3. Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang)
Juga ada tiga kader yang berpengalaman di legislatif dan eksekutif yaitu:
1. Anwar Hafid (Mantan Bupati, saat ini Anggota Komisi II DPR-RI)
2. Dede Yusuf Macan Effendi (Mantan Wagub Jabar, saat ini Pimpinan Komisi X DPR-RI)
3. Iti Octavia Jayabaya (mantan Anggota DPR-RI, saat ini Bupati Lebak)
Dengan 10 kursi di DPRD DKI, tentu menjadi modal yang cukup bagi PD untuk membangun komunikasi politik dengan parpol untuk membangun koalisi.