RADAR NONSTOP - Tempat tidur di rumah sakit (RS) di Jakarta sudah terisi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sebanyak 79% tempat tidur isolasi sudah terisi.
"Per 5 Desember 2020, 4960 dari 6.302 (79%) tempat tidur isolasi dan 620 dari 874 (71%) sudah terisi di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta," ujar Anies Baswedan dalam keterangannya, Minggu (6/12/2020).
Pemprov mencatat keterpakaian ruang tidur isolasi maupun ruang ICU di 98 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta terjadi peningkatan dalam sebulan terakhir.
BERITA TERKAIT :"Tingkat keterpakaian ruang tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) secara berturut-turut tiap pekannya adalah 56% (7/11), 63% (14/11), 73% (21/11), 79%, dan (28/11). Adapun tingkat keterpakaian ruang ICU secara berturut-turut adalah 60% (7/11), 68% (14/11), 70% (21/11), dan 72% (28/11)," imbuh Anies.
Berikut catatan Pemprov DKI Jakarta terkait keterisian ruang isolasi serta ruang ICU di RS rujukan COVID-19 per 5 Desember:
- 19 RSUD memiliki total ruang isolasi 1645 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 78% dan total ruang ICU 247 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 75%
- 9 RS Vertikal Kemenkes memiliki total ruang isolasi 643 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 68% dan total ruang ICU 160 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 74%
- 6 RS TNI/POLRI memiliki total ruang isolasi 827 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 72% dan total ruang ICU 132 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 43%
- 6 RS BUMN/Kementerian lain memiliki total ruang isolasi 776 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 74% dan total ruang ICU 143 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 76%
- 58 RS Swasta memiliki total ruang isolasi 2411 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 86% dan total ruang ICU 192 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 79%.
Adapun kondisi terkini COVID-19 di Jakarta masih terus mengalami peningkatan. Per hari ini, kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 143.961. Dari jumlah tersebut, 130.043 di antaranya telah sembuh dan 2.801 orang meninggal dunia.
"Rata-rata positivity rate harian per bulan di DKI Jakarta terus mengalami penurunan yaitu 11,2% (September); 9,6% (Oktober); 9,1% (November) dan 8,2% (Desember). Adapun standar aman positivity rate dari WHO adalah di bawah 5%," kata Anies.