Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

M Idris Diserang Corona, Timses Pilkada Depok Harus Tes Swab Dong

NS/RN/NET | Sabtu, 28 November 2020
M Idris Diserang Corona, Timses Pilkada Depok Harus Tes Swab Dong
-

RADAR NONSTOP - Mohammad Idris dinyatakan positif Corona. Calon Wali Kota Depok ini terserang COVID-19 usai mengikuti debat perdana pada Minggu (22/11/2020).

Saat itu dua pasangan calon hadir dalam debat perdana tersebut. Mereka adalah Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris- Imam Budi Hartono. Setelah Idris positif, paslon lain akan segera tes swab.

Diketahui, Pradi jika blusukan selalu ditemani tim sukses. Sementara Sekretaris Pemenangan Pradi-Afifah, Ikravany Hilman mengaku, kalau jagonya akan menjalani swab pasca debat. Selain itu, para anggota tim pemenangan juga diimbau tes serupa. “Secepatnya. Kalau bisa hari ini," tuturnya.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 DPRD Kota Depok, Hamzah meminta anggotanya untuk melakukan tracing terhadap tim sukses, relawan, dan warga yang akhir-akhir ini berkontak langsung dengan Idris. Hal itu meminta untuk mencegah munculnya klaster-klaster baru.

"Sebelumnya saya ikut prihatin atas kondisi Pak Idris dan mendoakan supaya beliau lekas sembuh. Saya juga meminta agar dilakukan tracing siapa saja yang kontak langsung dengan beliau. Termasuk tim sukses, relawan dan warga yang akhir-akhir ini bertemu dan kontak langsung dengan Idris. Kita kan berharap agar tidak ada klaster-klaster baru," katanya.

Ia juga selalu mengingatkan ke tim gugus untuk meminimalkan klaster baru. Dikatakan dia bahwa orang-orang yang kontak erat dengan Idris harus diidentifikasi.

“Pak Idris dengan dia roadshow kan banyak yang berfoto, bersalaman dengan dia, ini harus diidentifikasi. Tim gugus harus swab massal baik yang berkontak, tim pemenangannya, dan juga harus dipertanyakan ketika debat pertama itu apakah Pak Idris sudah terkontaminasi atau belum," tuturnya.