RADAR NONSTOP - Pilkada Depok sebentar lagi digelar. Tapi, KPUD yang harusnya bergerak melakukan sosialisasi malah minim.
KPUD dinilai memble dalam mengajak masyarakat datang ke TPS pada 9 Desember. Hal itu dikatakan oleh Waras Wasisto, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PDI Perjuangan, Minggu (8/11) di Margonda, Depok.
Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPRD Provinsi Jawa Barat itu mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
BERITA TERKAIT :"Alhamdulillah Depok sudah keluar dari zona merah. Saat ini ada beberapa wilayah zona oranye dan kuning. Masyarakat tak perlu panik. Tapi, tetap menjaga protokol kesehatan seperti yang dianjukan oleh Pemerintah," kata Waras.
Menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember mendatang, Waras berharap masyarakat Depok menggunakan hak pilihnya untuk menentukan masa depan Kotanya. Tidak perlu takut untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Jika Depok ingin berubah, sebaiknya gunakan hak pilih Anda dan jangan golput. Ayo datang ke TPS. Tentu tetap menjaga protokol kesehatan," tutur Waras.
Selain itu, Waras berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok bekerja lebih keras untuk mengajak masyarakat datang ke TPS pada 9 Desember mendatang.
Suksesnya demokrasi menurut Waras, bukan siapa menang atau kalah. Tapi dari jumlah partisipasi pemilih yang datang ke TPS. Dia menilai KPU Kota Depok masih kurang melakukan sosialiasi.
"Coba amati di sepanjang jalan Margonda, saya tidak melihat ada spanduk KPU yang berisi imbauan kepada masyarakat untuk datang ke TPS," tukas Waras.
Menurut pria berusia 50 tahun itu banyak cara untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dia mencontohkan dengan pemasangan spanduk, postter, penyuluhan dan lainnya.
"Saya tidak tahu apakah ada TPS keliling pada 9 Desember nanti. Jika itu memungkinkan saya rasa sangat baik," tuturnya ketika ditanya untuk mengantisipasi kemungkinan enggannya warga datang ke TPS.