Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Trump VS Biden Mirip Seperti Pilpres Di Indonesia Aja

NS/RN/NET | Sabtu, 07 November 2020
Trump VS Biden Mirip Seperti Pilpres Di Indonesia Aja
-

RADAR NONSTOP - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) mirip seperti di Indonesia. Kedua calon sama-sama saling klaim. 

Donald Trump, memperingatkan penantangnya, Joe Biden, capres Partai Demokrat untuk 'tidak secara salah mengklaim' telah menjadi Presiden terpilih AS. Seruan ini disampaikan Trump setelah Biden berbalik mengungguli dirinya dalam perolehan suara di negara bagian Georgia dan Pennsylvania.

"Joe Biden tidak seharusnya secara salah mengklaim jabatan Presiden. Saya juga bisa membuat klaim itu," tegas Trump via akun Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/11/2020). "Proses hukum baru saja dimulai!" imbuhnya.

BERITA TERKAIT :
Bitcoin Makin Gacor, Trump Bikin Pemain Kripto Sumringah 
60 Hari Jelang Berakhir Masa Jabatan, Joe Biden Kompori Ukraina Bom Rusia 

Trump sendiri telah berulang kali, secara sepihak, mengklaim dirinya memenangi pilpres AS 2020, padahal proses penghitungan di beberapa negara bagian belum selesai dengan tuntas.

Perolehan suara Trump dan Biden kini bersaing ketat di beberapa negara bagian kunci, terutama di Georgia dan Pennsylvania -- di mana Biden berhasil membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal perolehan suara dari Trump.

Posisi sementara menunjukkan Biden unggul dengan perolehan 264 electoral votes atas Trump yang baru meraih 214 electoral votes. Dibutuhkan 270 electoral votes -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan pilpres AS. Jika Biden memenangkan satu saja negara bagian itu, dia akan dinyatakan sebagai Presiden baru AS.

Biden dijadwalkan untuk memberikan pidato terbaru dari kediamannya di Wilmington, Delaware, pada Jumat (6/11) malam waktu AS, yang memicu spekulasi dia akan menyatakan kemenangan. Namun jaringan televisi terkemuka AS belum ada satupun yang menetapkan Biden sebagai pemenang pilpres, sehingga ada kemungkinan dia mengubah rencana.

Tim kampanye Trump sendiri telah mengajukan sejumlah gugatan hukum di negara-negara bagian yang perolehan suara sementaranya diungguli oleh Biden. Gugatan hukum tim kampanye Trump menuduh adanya kecurangan pilpres, namun tidak ada bukti kuat yang diberikan untuk mendukung tuduhan itu.

Dalam komentar terbarunya via Twitter, Trump kembali mengklaim bahwa kecurangan telah dilakukan untuk menghapuskan keunggulan dirinya di beberapa negara bagian.

"Saya memiliki keunggulan besar di semua negara bagian ini hingga tengah malam pada malam pemilihan, hanya untuk melihat keunggulan itu secara ajaib menghilang seiring berlalunya hari. Mungkin keunggulan ini akan kembali dengan proses hukum kita bergerak maju!" cetus Trump.