Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Begal Payudara Ramaikan Pilkada Depok, Ini Janji Afifah Jika Menang  

NS/RN | Sabtu, 31 Oktober 2020
Begal Payudara Ramaikan Pilkada Depok, Ini Janji Afifah Jika Menang  
Afifah Alia
-

RADAR NONSTOP - Insiden begal payudara ikut meramaikan Pilkada Depok, Jawa Barat. Aksi bejat ini memang membuat kaum wanita jadi takut keluar rumah. 

Kasus terakhir di Gang Karet, Rabu (28/10/2020) malam. Dua perempuan menjadi korban. Untungnya pelaku segera ditangkap dan diserahkan ke polisi. 

Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia angkat bicara soal begal payudara. Diketahui, begal payudara memang sering terjadi di Depok.

BERITA TERKAIT :
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS
Bisa Usung Calon Wali Kota Depok Tanpa Koalisi, PKS Jangan Sombong Dan Sok Kuat?

“Alhamdulillah pelaku sudah diamankan sehingga tidak berkeliaran dan menimbulkan keresahan warga. Dalam hal ini saya mengapresiasi kolaborasi warga dan polisi. Polisi dengan cepat merespons kejadian, warga juga punya kepedulian yang tinggi sehingga korban tidak sendirian,” ujar Afifah, Jumat (30/10/2020).

Afifah yang merupakan satu-satunya kandidat perempuan dalam Pilkada Depok 2020 menaruh perhatian serius terhadap persoalan perempuan. Salah satunya pelecehan yang kerap dialami perempuan. 

“Begal payudara ini sangat khas perempuan, bukan sekali dua kali terjadi di Depok. Ke depan tidak boleh ada lagi kasus-kasus seperti ini,” ucapnya. 

Sebagai langkah konkret dan bukti concern dengan korban pelecehan, Afifah yang mendampingi Pradi Supriatna mengusung visum gratis bagi korban kekerasan seksual. “Karena ini dilatarbelakangi sulitnya korban untuk mengakses visum sebagai salah satu persyaratan laporan kasus,” ujarnya.

Afifah berjanji jika dirinya dipercaya rakyat untuk memimpin Depok akan memperjuangkan hak dan keamanan perempuan. "Jangan ada lagi begal payudara. Ini sekali lagi harus dihukum berat," ungkapnya.