RADAR NONSTOP - Sudah 7 bulan lebih pasien Covid -19 pertama ditemukan di Jakarta. Korban pun sudah ratusan ribu jiwa.
Dalam kurun waktu yang cukup lama tersebut, Pemkot Jaktim baru menggelar simulasi evakuasi pasien positif coronavirus asal Wuhan, China tersebut, Jumat (16/10/2020).
Anak buah Wali Kota yang dikabarkan ngebet menjadi Sekda DKI menggantikan almarhum Saefullah itu menggelar evakuasi isolasi pasien positif Covid -19 di Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (16/10/2020). Benaran belum pernah evakuasi pasien Covid -19 atau cuma ingin habisin anggaran?
BERITA TERKAIT :Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Jakarta Timur, Alawi, mengklaim, tujuan diadakannya simulasi pasien Covid-19 ini agar petugas di lapangan dapat bekerja maksimal dalam menjalankan tugasnya.
"Harapannya semua unit memahami tugas dan fungsinya masing-masing agar aat pelaksanaan bisa saling bersinergi,” ujar Alawi dilansir beritajakarta.id.
Alawi menerangkan, pihaknya pun melibatkan belasan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dalam simulasi yang dilakukan. Menurut dia, pelibatan UKPD bertujuan agar tidak ada mis komunikasi atar petugas di lapangan.
UKPD itu terdiri dari sebanyak 35 personel gabungan dari 13 unit. Rinciannya, Puskesmas, Sudin Kesehatan, Sudin Sosial, Sudin Gulkarmat, Sudin Parekraf, Sudin Perhubungan. Kemudian Satpol PP, pengelola Graha Wisata TMII, kelurahan/kecamatan dan sejumlah unit terkait lainnya.
" Harapannya, ketika sudah dimulai bisa berjalan sesuai rencana," ucapnya.
Sementara, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan menambahkan, pihaknya akan menyiagakan tim medis yang berjaga dari pagi sampai sore setiap harinya berjumlah dua personel.
Selanjutnya, tim medis yang bertugas juga akan memonitor pasien OTG ini melalui handphone, tidak bertatap muka langsung, kecuali jika kondisi darurat maka bisa diambil penanganan medis. Hal ini dilakukan agar petugas juga tidak terpapar Covid-19.
Termasuk jika memerlukan rujukan ke rumah sakit, pihaknya juga akan langsung merujuk ke rumah sakit yang telah ditentukan.
Pelayanan medis yang diberikan di Graha Wisata ini berupa isolasi bagi klaster keluarga.
Dengan kata lain, orang yang masuk ke Graha Wisata ini merupakan masyarakat yang belum bisa melakukan isolasi mandiri karena kondisi rumahnya sangat terbatas atau keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak dan khawatir terjadi penularan.
"Jadi orang yang diisolasi di Graha Wisata ini bukan orang yang sudah sakit atau komorbit (memiliki penyakit penyerta), namun orang tanpa gejala," tandasnya.