Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Omnibus Law

Menilik Posisi Tawar Prabowo Subianto

RN/CR | Rabu, 14 Oktober 2020
Menilik Posisi Tawar Prabowo Subianto
Prabowo Subianto -Net
-

Oleh Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-i), Tom Pasaribu

Hingar bingar Pilpres 2019 telah lama berlalu. Saat pencapresan yang penuh dengan drama itu, Prabowo Subianto sebagai Capres 02 berjanji akan membantu rakyat.

Janji tersebut kembali diucapkan Prabowo Subianto manakala dirinya memutuskan bergabung dengan partai koalisi pemerintah.

BERITA TERKAIT :
Absen Di PAN & Demokrat, Gibran Utang Budi Ke Golkar? 
Bukber Bersama Warga Halongonan, Zakiyuddin Harahap Berbagi Rezeki Ramadhan dengan Fakir dan Yatim

Seperti diketahui, sebagai ‘imbalan’ atas bergabungnya Partai Gerindra menjadi pendukung pemerintah, Prabowo Subianto pun diberikan kursi empuk dan jabatan strategis, Menteri Pertahanan dengan anggaran sangat fantastis Rp136,9 triliun.

Posisi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah sebuah posisi yang sangat strategis. Akan tetapi, dimana sang jenderal Kopassus itu saat aksi penolakan Omnibus Law Undang - Undang Cipta Kerja?

Semestinya, sebagai Menteri Pertahanan dan juga Ketua Umum Partai Gerindra yang memiliki fraksi di Senayan, apalagi belakangan diketahui, mayoritas yang aksi turun ke jalan menolak Omnibus Law merupakan pendukungnya di Pilpres 2019 lalu, sudah semestinya Prabowo memberikan masukan yang positif kepada Presiden dan DPR.

Memberikan arahan dan petunjuk kepada Sufmi Dasco dan kawan - kawan agar benar - benar membantu kepentingan rakyat kecil. Ingat, RUU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan melalui paripurna DPR.

Sungguh terlihat sangat tidak elok, Prabowo Subianto yang memiliki posisi stategis itu muncul ketika aksi penolakan Omnibus Law UU Ciptaker sudah ricuh dan rusuh. Itu pun hanya sekedar kata - kata tak berarti melalui channel Youtube.

Prabowo Subianto yang pada Pilpres 2019 ketika pidato di depan pendukungnya selalu tampil berapi - api dan penuh kharisma itu. Saat di chanel youtube berubah sangat dratis. Hanya menyampaikan saran agar rakyat terima dan menjalankan Omnibus Law terlebih dahulu. Kalau nanti dicocok baru ditolak.

Gambaran Prabowo dihadapan pendukungnya saat Pilpres 2019 sebagai pemimpin yang tegas, lugas dan memiliki visi misi seolah hilang seketika seiring dengan tersebarnya pernyataan di chanel  Youtube tersebut.

Kenapa Prabowo tidak mengundang pentolan-pentolan yang demo duduk bersama untuk menyatukan persepsi?

Toh yang demo sebahagian pendukung Prabowo di Pilpres 2019. Biar polemik Undang - Undang Omnibus Law Cipta Kerja segera tuntas. Dan bangsa ini terselamatkan dari jurang resesi yang sudah mengancam di depan mata.

Sebaiknya Prabowo melakukan tindakan nyata, daripada berkomentar di media maupun medsos, toh semua rakyat sudah tahu ambisi Prabowo mau nyapres di 2024. Jadi tidak perlu takut dan ragu lagi untuk membuat negeri ini kondusif. Terkecuali Prabowo ada rencana dan target yang lain.

Andai saja saya Ketua Umun Partai, akan saya lakukan sepenuh hati untuk menuntaskan polemik Omnibus Law Undang - Undang Ciptaker. Agar negeri ini kondusif.