Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kini Ciganjur Jadi Langganan Banjir Dan Longsor?  

NS/RN | Minggu, 11 Oktober 2020
Kini Ciganjur Jadi Langganan Banjir Dan Longsor?  
Banjir di Ciganjur, Jaksel.
-

RADAR NONSTOP - Ciganjur, Jakarta Selatan kini menjadi langganan banjir. Sabtu (10/10) malam, seorang warga meninggal akibat insiden tersebut.

Korban tewas adalah wanita berusia 45 tahun. Selain itu, ada dua warga lain, perempuan 50 tahun dan 48 tahun yang dievakuasi ke Rumah Sakit Ali Sibroh.

Lalu, 100 warga mengungsi. "Jumlah yang dievakuasi 100 orang," kata Lurah Ciganjur, Hizfillah, dalam keterangannya, Sabtu (10/10/2020).

BERITA TERKAIT :
Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir 
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana

Banjir terjadi di Jalan Damai RT 04/02 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekitar 300 rumah terendam. 

Ketinggian air mencapai 120 cm. Personel Sudin PKP Jaksel dan lainnya masih bertahan di lokasi.

Jaksel Resapan Air 

Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa sebenarnya masuk dalam kawasan resapan air. Dalam RTRW 1965, pengembangan kawasan di Jakarta Selatan seharusnya dibatasi karena wilayah tersebut ditetapkan sebagai daerah resapan air. 

Pada tahun 1983, areal terbangun di Jakarta Selatan masih 26 persen dari luas total. Namun, pada dua puluh tahun berikutnya, kawasan terbangun meningkat menjadi 72 persen. Persentase ini lebih besar dibandingkan dengan proporsi daerah terbangun di Jakarta Timur.

Salah satu kawasan yang mengalami pembangunan pesat namun tak sesuai peruntukkan adalah Kemang. Dalam RUTR 2005 (1985-2005), kawasan yang menjadi bagian daerah aliran Sungai Krukut ini ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan pengembangan terbatas karena fungsinya sebagai daerah resapan air.

Kenyataannya, saat ini Kemang dikenal sebagai kawasan komersial yang dipadati kafe, restoran, dan hotel. Bahkan, Kemang telah dikenal sebagai kawasan gaul anak muda Ibu Kota. Namun karena sudah "ditakdirkan" sebagai daerah resapan air, Kemang pun menjadi daerah yang rawan banjir. 

Bila curah hujan tinggi, hampir dapat dipastikan akan muncul banyak genangan banjir di kawasan tersebut. Sementara Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Selatan mendeteksi wilayah Kecamatan Jagakarsa rawan terjadi longsor saat hujan.  

Nah, Cigancur, Ciganjur, Cipedak, Jagakarsa, Lenteng Agung, Srengseng Sawah dan Tanjung Barat masuk dalam katagori rawan banjir dan longsor.

November 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis 22 kelurahan di Jakarta rawan longsor jika terjadi hujan deras. Kelurahan tersebut termasuk zona kerentanan gerakan tanah menengah atau kategori zona kuning.

Keseluruhan zona kuning terdapat di wilayah yang berada di pinggir-pinggir sungai. 17 kelurahan rawan longsor di antaranya berada di wilayah Jakarta Selatan yaitu Cilandak Barat, Cilandak Selatan, Cipete Selatan, Gandaria Selatan, Lebak Bulus, Pondok Labu, Lenteng Agung, Ciganjur, Cipedak, Jagakarsa, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Pondok Pinang, Bangka, Cilandak Timur, Kebagusan, Pejaten Timur dan Bintaro.

Beberapa pakar dan ahli tata kota berpendapat, Ciganjur yang kini menjadi langganan banjir karena minimnya resapan air. Belum lagi, banyaknya rumah tipe cluster dan pengambilan air tanah.