Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Rampas Motor, Habis Begal Terbitlah Debt Collector Gadungan 

NS/RN/NET | Minggu, 27 September 2020
Rampas Motor, Habis Begal Terbitlah Debt Collector Gadungan 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Waspada dan hati-hatilah. Saat ini banyak debt collector gadungan. 

Mereka beraksi mengincar motor-motor yang diduga menunggak cicilan. Polres Jakarta Selatan masih mengejar pelaku kasus perampasan motor dengan modus debt collector gadungan motor milik warga bernama Salman Al Farisi (35). 

Motor Yamaha Lexi bernomor polisi B 4822 SKS milik korban dibawa kabur pelaku.

BERITA TERKAIT :
Syafrin Liputo Kalau Ngeles Paling Jago, Ngaku Beli Moge Rp 6,3 M Buat Kawal Gubernur DKI Baru
Dishub DKI Dihujat Soal Motor Listrik Rp 6,3 Miliar, Syafrin Liputo Buang Badan Dan Sebut Untuk Kawal Gubernur  

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono telah menginstruksikan jajarannya untuk mengejar para pelaku perampokan yang terjadi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Sudah saya instruksikan Kanit Ranmor," kata Budi saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (26/9/2020).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto juga memberi perhatian pada kasus ini. Diduga pelaku berjumlah lima orang dengan tiga motor yang menghentikan Salman.

Peristiwa perampokan terjadi saat Salman mengendarai sepeda motor mendadak diadang lima orang dengan tiga motor yang mengaku sebagai debt collector pada Selasa (22/9/2020). Setelah menunjukkan surat perjanjian kontrak motor komplotan tersebut meminta STNK bersama kunci motor.

Pelaku membawa kabur motor Salman dengan alasan hendak membeli materai, namun lama tak kembali. Salah satu pelaku mengajak Salman menyambangi kantor leasing di Mampang Prapatan. Namun, dia justru diturunkan di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat.

Salman mendatangi kantor leasing di kawasan Mampang untuk meminta penjelasan terkait penarikan motornya. Dari pihak leasing mengaku tidak merasa mengeluarkan surat penarikan kendaraan kepada debt collector-nya.