Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Masker Scuba Dilarang, Pedagang: Bangkrut Dah Gue 

NS/RN | Rabu, 16 September 2020
Masker Scuba Dilarang, Pedagang: Bangkrut Dah Gue 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Larangan masker scuba atau buff membuat para pedagang gigit jari. Para pedagang mengaku rugi dan terancam bangkrut. 

"Bangkrut dah gue. Kenapa baru sekarang, kita kan dah stok banyak," keluh Abadi, pedagang masker di kawasan Cengkareng, Jakbar, Rabu (16/9). 

Somad, pedagang masker di Bekasi juga tepok jidat. "Bisa kacau ini. Lha, ini aneh aja harusnya dari awal dong, apa itu pemerintah mau ganti modal kita," keluhnya. 

BERITA TERKAIT :
Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai untuk Naik Kelas
Daya Beli Anjlok, Sales Mobil: Omzet & Target Amburadul 

Diketahui, satu masker scuba dipasaran dijual 5 ribu. "Modal sekitar 2-3 ribu, jual ya 5 ribu satu. Mana baru belanja lagi," ungkap Tarif, pedagang di Stasiun Depok.  

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tanggapannya terkait dengan larangan penggunaan masker scuba atau buff di kereta rel listrik (KRL). Wiku mengatakan bahwa masker digunakan untuk pencegahan penularan Covid-19.

“Jadi, masker ini adalah salah satu cara pencegahan yang digunakan untuk mencegah penularan Covid-19. Kita pahami ini semua dengan baik. Dan semua masyarakat terutama yang ada di daerah publik, berinteraksi dengan orang lain, harus menggunakan masker,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (15/9/2020).

Dia mengatakan, masker yang baik adalah masker bedah. Di mana, masker bedah seringkali digunakan untuk orang yang sedang sakit atau memiliki gejala.

“Atau bisa gunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat. Masker kain yang bagus berbahan cotton dan berlapis tiga. Karena kemampuan filtrasi atau menyaring partikel virus ini akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak. Dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Wiku, masker scuba atau buff adalah masker yang sangat tipis. Sehingga kemungkinan virus menembus masker tersebut lebih lebih besar.

“Sedangkan masker scuba atau buff, ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan untuk tembus, tidak bisa menyaring lebih besar. Maka disarankan menggunakan masker yang berkualitas untuk menjaga,” ujarnya.

“Selain itu, masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah, ke dagu. Sehingga fungsi masker jadi hilang. Maka dari itu, gunakan masker dengan cara yang tepat untuk melindungi dan menutup area batang hidung, hidung, sampai mulut dagu dan rapat di pipi,” pungkasnya.