Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Demokrat Minta Jokowi Tidak Baper

DEDI | Kamis, 25 Oktober 2018
Demokrat Minta Jokowi Tidak Baper
Hinca Panjaitan
-

RADAR NONSTOP - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai, sikap Presiden Joko Widodo kini telah berubah, karena tak lagi mengucapkan istilah yang pantas bagi masyarakat.

Hal itu menyusul ucapan Jokowi yang menyebut banyak politikus 'sontoloyo'.

"Kritik itu harus dianggap sebagai vitamin. Tidak perlu misalnya dianggap menjadi terus berseberangan sekali. Jangan baper," kata Hinca saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/10).

BERITA TERKAIT :
Pamer Kinerja, Puji-Puji AHY Akhirnya Dibalas Jokowi Juga...
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat

Untuk itu, Hinca sangat menyayangkan dengan ucapan mantan Wali Kota Solo tersebut. Pasalnya, hal itu berpengaruh dengan situasi sosial di masyarakat.

"Gunakan istilah-istilah yang baik di tengah masyarakat," ujarnya.

Hinca mengingatkan, di alam demokrasi Indonesia, kritik merupakan sesuatu yang baik.

Dia mengimbau Presiden Jokowi menganggap kritikan itu sebagai pemacu untuk bisa bekerja lebih baik lagi.

"Dan kritik-kritik yang disampaikan para politisi itu masih sesuatu yang normal," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bereaksi keras terkait polemik dana kelurahan, yang rencananya akan ia cairkan pada 2019. Bahkan, Jokowi tidak segan-segan menyebut banyak politikus sontoloyo.

Jokowi menyebutkan adanya dana kelurahan karena memang dibutuhkan untuk pembangunan di kampung-kampung.

Jokowi tidak terima setiap kebijakan pemerintah selalu dikait-kaitkan dengan urusan politik khususnya Pilpres 2019.

"Kehidupan bukan politik saja, ada sosial, budaya ekonomi, kenapa semua dihubungkan dengan politik. Itulah kepandaian politikus untuk memengaruhi masyarakat. Hati-hati banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," kata Jokowi saat pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).