RADAR NONSTOP - Gara - gara memberlakukan kembali PSBB total. Gubernur DKI Jakarta dihajar dan dihujat habis. Tak hanya para menteri Jokowi, buzzer serta nitizen bahkan menyebut Anies Baswedan blo’on bin beleguk.
Namun, tidak demikian halnya dengan Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98. Pendukung Jokowi ini malah memberikan acungan jempol buat Anies Baswedan atas keberaniannya tarik rem darurat dengan memberlakukan kembali PSBB total.
“Apapun kata buzzer dan nitizen soal Anies Baswedan, apakah itu blo’on bin beleguk atau apalah, terserah suka-suka meraka saja. Tapi bagi saya pribadi, Anies Baswedan itu sosok manusia cerdas. Dikelilingi konsultan politik yang piawai. Sadar atau tidak, hujatan atau bahkan makian kepada Anies setelah memberlakukan kembali PSBB total adalah iklan gratis,” papar Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Minggu (14/9/2020) malam.
BERITA TERKAIT :Lagi pula, imbuh Willy, Anies Baswedan itu adalah orangnya Pak Jokowi. Jadi, orang - orang yang ingin membenturkan Anies Baswedan dengan Presiden Jokowi adalah orang buta yang tidak bisa melihat peta.
Terkait PSBB total yang kembali diberlakukan Anies Baswedan, Willy optimis kebijakan tersebut takkan lama dan akan segera dicabut mengingat kondisi riil pemulihan ekonomi dilapangan perlu dan sangat mendesak untuk segera dipulihkan dan ditingkatkan.
“Dengan catatan masyarakat sadar dan patuh menjalankan protokol kesehatan. Pokoknya 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) harus dipatuhi dan dijalankan,” beber Willy.
Untuk konsep penataan kota, Willy mengusulkan agar Anies Baswedan merangkul Wali Kota Tangsel, Airin Rahmi Diany. “Beliau Wali Kota yang sukses dengan segudang prestasi positif,” ujarnya.
“Begitu juga dengan Wali Kota Bogor, Arya Bima, tidak usah malu belajar mengkonsep dan menata Ibu Kota Jakarta agar semakin kece dan tidak terlihat memble bikin warganya semakin senewen dengan kebijakan Anies Baswedan,” pungkas Willy.
Diketahui, pasca Anies Baswedan mengumumkan tarik rem darurat Covid-19, PSBB total berlaku kembali sejak Senin (14/9/2020). Gubernur DKI Jakarta itu jadi bulan-bulanan hujatan dari berbagai pihak.